MTsN 3 Pasaman Barat Hadirkan Kak Wulan di Workshop Menulis Cerita Anak

7521
Foto 1 - Denni Meilizon, Ketua FPL Pasbar serahkan piagam ucapan terimakasih pada Kak Wulan. (Dok. Istimewa)-1
PASAMAN BARAT – Untuk menumbuhkan kebiasaan menulis pada generasimuda, Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Pasaman Barat (MTsN 3 Pasbar) Provinsi Sumatera Barat menggelar Workshop Menulis Cerita Anak pada hari Kamis (12/12/2019) dari pukul 08.00 – 13.00 WIB di Ruang Gedung MTsN 3 Pasbar. Wulan Mulya Pratiwi (Kak Wulan), Penulis nasional cerita anakdihadirkan pada workshop ini sebagai Pematerinya, diikuti oleh 60 orang peserta yang terdiri dari: guru, pelajar, dan umum. Para peserta antusias mengikuti workshop yang berlangsung lancar.
Denni Meilizon, Ketua Forum Pegiat Literasi Pasaman Barat (FPL Pasbar) pada kata sambutannya mengatakan, “Marilah ke toko buku dan tuju bagian rak buku anak. Saya yakinkan, di sana akan kita jumpai beragam buku cerita bergambar untuk anak usia 0-7 tahun. Kemudian beralih ke rak di sebelahnya, bakal berjumpa lagi kita dengan pelbagai novel konsumsi anak usia 8-11 tahun. Pada sebagian toko buku, rak-rak itu kecil saja, dan acapkali novel yang dipajang tidak akan seberapa jumlahnya. Cobalah tanya kepada penjaga toko buku itu, apakah ada buku buat anak usia 12-15 tahun. Saya katakan kepada Bapak dan Ibu semua yang hadir saat ini, jangan kaget jika jawabannya adalah tidak ada, atau paling sopan mereka akan mengatakan stok habis atau belum datang dari distributor penerbit.”
Foto 5 - Kak Wulan saat berikan materi pada Workshop Menulis Cerita Anak di MTsN 3 Pasbar. (Dok. Istimewa)
“Sebab itu, menjadi penulis cerita anak sesungguhnya pekerjaan langka saat kini, namun coba kita tanyakan kepada Kak Wulan nanti, apa sih yang dia inginkan sehingga begitu sabarnya ia memilih menekuni pekerjaan langka itu? Coba Bapak dan ibu perdalam lagi pertanyaan, menulis cerita anak ini menghasilkan peningkatan ekonomi nggak sih bagi penulisnya? Lalu jika demikian kenapa di pasaran buku nasional, susah sekali kita memperoleh buku bacaan yang pas dan cocok bagi anak-anak kita? Kenapa yang banyak dijumpai malah buku-buku cerita anak terjemahan dari pengarang luar?” kata Denni Meilizon.
Selain Tari Pasambahan, pembukaan acara juga dimeriahkan oleh penampilan peserta didik  MTsN 3 Pasbar, berupa pembacaan puisi bertema buku dan penampilan paduan suara yang membawakan mars dan hymne MTsN. Fera Susanti, S.Pd, Sekretaris KPPL Pasaman Barat bertindak sebagai pembawa acara Wulan Mulya Pratiwi memberikan materi terkait penulisan cerita anak dan proses kreatifnya selama satu jam.
“Apakah kemampuan> menulis itu sebuah bakat? Menulis bukan soal berbakat tapi bagaimana
niat dan tekad lalu dijadikan kebiasaan sehari-hari. Maka, menulis sama saja dengan makan atau
mandi. Ia nanti akan menjadi kebutuhan. Bakat bisa dilatih, begitu intinya.>” kata Kak Wulan,
Penulis 20 lebih buku cerita anak, saat menyampaikan materi workshop.
Kak Wulan, Penulis produktif yang menyabet posisi Juara 1 pada Lomba Komik Pembelajaran
yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada November 2019
lalu itu memperkenalkan teknik membaca nyaring bagi anak usia pra sekolah dan sekolah.
“Disamping membuat hubungan orangtua lebih dekat dengan anak, juga dapat menanamkan
kecintaan si kecil kepada keluarganya sejak dini. Jika dia punya masalah di luar, maka merdunya
suara ibu atau ayah ketika membacakan cerita dengan nyaring kepadanya, bakal terngiang lagi.
Alam bawah sadarnya akan menyuruhnya untuk kembali kepada keluarga. Mengadukan
permasalahannya kepada keluarga inti, kekayaan sejati yang kita semua punyai,” kata Kak
Wulan.>
Selama satu jam, Kak Wulan mengajarkan peserta berlatih dan mempraktekkan teknik menulis
cerita anak.
“Sebetulnya, untuk benar-benar mangkus, butuh waktu minimal 2 hari atau maksimal seumur
hidup untuk belajar menjadi penulis cerita anak yang bagus,” kata Kak Wulan.
Gusmayenti, S.Pd., M.Pd Kepala MTsN 3 Pasbar menyampaikan motivasinya kepada peserta
workshop agar menggiatkan literasi baik bagi diri sendiri maupun lingkungan, semisalnya di
sekolah. Pada kesempatan itu pula beliau mengapresiasi guru-guru yang sudah membukukan
tulisan dan menerbitkannya.
“Alhamdulillah, di lingkungan MTsN 3 Pasaman Barat hari ini baru ada 4 orang guru yang
menulis. Insyaa Allah, mereka yang akan menerbitkan buku yaitu, saya sendiri, Ibu Sri Adhani,
S.Pd, Ibu Dewi Harlisna, S.Pd dan Ibu Fera Susanti, S.Pd,” kata Gusmayenti.
Gusmayenti juga mengatakan, “Terimakasih saya mewakili keluarga besar MTsN 3 Pasaman
Barat atas penyelenggaraan kegiatan Workshop menulis ini di sekolah kami, kepada Kak Wulan
yang mau berbagi ilmu dan pengalaman serta kepada rekan-rekan di FPL Pasaman Barat yang
membawa kegiatan ini kepada kami. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus kita sinergikan.
Untuk daerah Pasaman Barat, sekiranya pihak sekolah ingin mengundang Kak Wulan datang ke
sekolah untuk mengisi materi kepenulisan, diskusi permasalahan parenting dan anak, hubungi
FPL Pasbar melalui kontak ketuanya, Denni Meilizon, 081378605943.”
Pada akhir acara, Ketua FPL Pasbar menyerahkan cenderamata berupa piagam ucapan
terimakasih kepada Kak Wulan, serta kepada Kepala MTsN 3 Pasbar, sebagai penyelenggara.
Masing-masing peserta memperoleh sertifikat tanda keikutsertaan. Workshop berlangsung atas kolaborasi Komunitas Wonderland Family dengan FPL Pasbar, didukung oleh pihak MTsN 3

Pasbar dan Komunitas Penulis Penggiat Literasi Pasaman Barat (KPPL) binaan Kanwil Departemen Agama Sumatera Barat.
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli