Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak akan lagi memberikan kisi-kisi kepada calon presiden dan wakil presiden dalam debat pilpres kedua. Anggota Tim Badan Pemenangan Nasional( BPN) Prabowo Subianto– Sandiaga Uno, Dian Fatwa menyambut baik keputusan tersebut.
“Kami justru lebih senang dibilang misalnya kisi-kisi ini tidak diberikan kepada kami,” kata Dian di Taman Suropati Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/1).
Menurut putri Andi Mapetahang Fatwa atau A.M. Fatwa ini tidak adanya bocoran kisi-kisi akan memberikan keleluasaan kepada calon presiden dan wakil presiden untuk beradu gagasan secara orisinil.“
Akan terlihat kualitas siapa yang akan memimpin Indonesia. Jawaban akan lebih spontan,” ujarnya.
Tak hanya mengapresiasi, Dian juga meminta KPU mengevaluasi kembali durasi waktu dalam debat pilpres edua. Tim BPN Prabowo-Sandiaga ingin waktu debat lebih panjang, misalnya lima menit saat menjawab pertanyaan.
“Menjawab persoalan kebangsaan ini tidak cukup dengan dua menit. Dengan waktu yang misalkan ada pelonggaran 5 menit tentu akan memberikan keleluasaan bagi setiap paslon untuk memberikan gagasan-gagasan mana sebetulnya mampu,” jelasnya.
Dian menginginkan, evaluasi yang dilakukan KPU memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Sehingga masyarakat bisa melihat siapa calon pemimpin yang memiliki gagasan tepat untuk membangun peradaban Indonesia lebih baik.
“Nantinya masyarakat akan melihat siapa pemimpin yang layak dipilih dengan tanpa harus melihat contekan, tanpa harus melihat kayak cerdas cermat, atau harus mengapalkan,” kata dia.