Sejumlah produsen otomotif baik itu roda dua atau lebih, ada yang menilai bahwa tahun politik tidak akan berdampak negatif terhadap industri. Secara penjualan unit, diprediksi kurang lebih mirip seperti tahun lalu. Kondisi itu juga diprediksi oleh PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) sebagai agen pemegang merek (APM) motor Kawasaki di Tanah Air. Menurut Deputy Head & Sales Promotion KMI Michael C Tanadi, secara pasar diinginkan tumbuh, tetapi jika dalam kondisi buruk pun akan sama seperti kondisi 2018. “Konsumen pun tidak akan menunda untuk membeli motor, terutama mungkin yang motor hobi akan sedikit melihat situasi,” ucap Michael ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (10/1/2019). Tahun ini, lanjut Michael Kawasaki menargetkan total penjualan selama 12 bulan ke depan sekitar 80.000 unit. Target tersebut sedikit meningkat jika dibandingkan pencapaian tahun lalu, yang tembus 79.000 unit.
“Tumbuh sedikit, tetapi tren kami memang seperti itu setiap tahun selalu tumbuh. Komparasi dari 2017 ke 2018 juga tumbuh juga meskipun sedikit, dari 79.000 unit sekian menjadi 78.000 unit sekian,” ujar Michael. Menurut Michael, kebutuhan masyarakat terhadap motor masih tinggi meskipun di awal semester ada pemilihan presiden. Akan tetapi, untuk segmen motor harian sepertinya tidak terganggu oleh situasi politik. “Karena masyarakat memang membutuhkan motor untuk aktivitas sehari-harinya,” ucap dia.