Kepedihan mendalam dirasakan keluarga Juhdi Suminta, warga Kampung Karawaci Ilir, Tanah Gocap, kota Tangerang. Pasalnya mereka harus kehilangan anak bungsunya, Mudrik Sudrajat (31) yang menjadi korban Tsunami Banten, pada Sabtu (22/12) malam.
Juhdi Suminta, ayah almarhum menceritakan, tujuan keberangkatan keluarga tersebut ke Pantai Anyer untuk berlibur bersama keluarga.
“Kami sudah rencanakan untuk berlibur dan arisan keluarga memang acaranya di sana,” katanya yang juga ketua MUI Kecamatan Karawaci ini, Minggu (23/12).
Dia mengungkapkan, keluarga dan rombongan berangkat ke Anyer pada Sabtu sore. Mereka langsung berangkat menuju lokasi vila yang sebelumnya sudah dipesan.
Tak disangka pada malam harinya, lanjut Juhdi, sekira pukul 21.00 WIB air laut pasang dan menerjang lokasi vila tempat keluarga itu menginap.
“Kami tersapu air laut, keluarga kami ada yang masih dirawat karena mengalami patah tulang, dan sebagainya. Saya juga ada luka di bagian kaki. Almarhum kemudian kami temukan di bibir pantai, kami keluarga ikhlas dan tabah menerima ujian ini,” jelasnya.
Dia menjelaskan, Mudrik adalah pegawai di Puskesmas Gembor, Periuk, kota Tangerang. Almarhum meninggalkan seorang istri dan seorang anak.
“Sore ini juga akan dimakamkan tak jauh dari rumah. Ada istri dan satu anak,” tutup Juhdi. (Samsul)