
Ketua DPRD Cilegon tak tepati janji, mendapat kecaman dari masyarakat.
Janji tersebut bermula saat aliansi masyarakat pegunungan audensi untuk mengajukan berita acara kekeringan yang diterima di kantor ketua DPRD Cilegon, 16 April lalu.
Iswanto, selaku kordinator alisansi masyarakat pegunungan, menegaskan “kami sudah diterima dan beliau (fakih-red) berjanji sebelum september akan melakukan survey lokasi sebelum perubahan anggaran dilakukan” terangnya.
Dia meminta pemkot Cilegon harus segera menindak lanjuti masalah kekeringan ini. Agar tidak menggantungkan harapan masyarakat kecil.
“kami sudah usahakan kemana-mana, karna air adalah kebutuhan paling pokok dan juga wewenang pemkot, jadinya kami ajukan ke pemkot dulu. Karna sudah ada yang siap dari nasional buat masalah ini. Kalo ga sanggup bilang ajah gausah pake janji segala”. Tegas Iswanto yang juga mahasiswa Untirta ini.
Rasa keprihatinan juga diungkapkan oleh ketua Keluarga Mahasiswa Cilegon (KMC) Jakarta, Cholish. Ingkar janji adalah khianat “sangat disayangkan wakil rakyat cuma umbar janji tidak pernah mementingkan kebutuhan masyarakat” ujarnya.
Cholish juga menambahkan, jika Cilegon tak mampu untuk masalah yang sudah lama ada ini adalah kebohongan.
“hitung saja berapa proyek pembangunan di Cilegon, berapa anggarannya ? Ini masalah kebutuhan pokok udah lama dirasakan, masa iyah tak bisa” imbuhnya.
Selain itu, Iswanto juga sudah menghimbau kepada masyarakat untuk tetap sabar dan tenang. Ia mengaku akan melakukan aksi terus menerus jika tuntutan ini tidak dapat ditangani
“dalam undang-undang jelas diatur masalah air ini, kami sudah kaji semuanya. Jika janji belaka yang terus kami terima, terpaksa turun langsung ke jalan dan alun-alun Cilegon untuk melakukan aksi ambil air”. Pungkas Iswanto.
(Rilis Cholish Bavarian)