Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Fadli Zon, menilai pencapaian partai selama 10 tahun sudah berhasil mendongkrak elektabilitas. Posisi tiga besar diraih Gerindra di Pemilu 2014 menjadi salah satu buktinya.
Menurut Fadli, Gerindra harus berperan lebih dalam berkontribusi membangun Indonesia.
“Bagaimana caranya? Menangkan Pemilu Legislatif dan jadikan Ketua Umum DPP @Gerindra sbg Presiden Republik Indonesia pada 2019! Itu jalan yang harus kita tempuh untuk mengubah carut-marut negeri kita yang makin salah urus hari ini,” kata Fadli seperti dikutip dari akun @fadlizon, Rabu, 7 Februari 2018.
Dijelaskan Fadli, kinerja kader membuktikan keberhasilan Gerindra dari Pemilu 2009 ke Pemilu 2014. Di Pemilu 2009, sebagai parpol baru berusia setahun, Gerindra sudah menembus delapan besar dengan meraih 26 kursi di DPR. Lonjakan signifikan terjadi di Pemilu 2014 yang meraih 73 kursi.
Fadli menekankan, dari pengaduan masyarakat terkait situasi kebijakan pemerintah saat ini dinilai tak mendukung. Contoh beberapa persoalan seperti liberarisasi investasi, banjir tenaga asing, hingga utang baru negara yang melonjak.
“Kami mendengarkan keluh kesah rakyat atas situasi yg mereka hadapi saat ini. Liberalisasi investasi, banjir tenaga kerja asing, penciptaan utang baru yang jor-joran, kini terbukti telah memukul kehidupan rakyat dan menekan perekonomian kita. @Gerindra,” tutur Fadli.
Dia heran dengan persoalan penggunaan alat tangkap ikan yang jadi persoalan. Sementara itu, di satu sisi kehidupan nelayan masih berada dalam kategori termiskin. Kemudian, soal kenaikan harga beras yang tak peduli dengan nasib petani.
Fadli menekankan, mestinya ada solusi dari pemerintah saat stok pangan menurun. Namun, saat ini sebaliknya, yaitu pemerintah sibuk mengimpor beras tanpa memikirkan dampaknya kepada petani.
“Semua itu harus segera dikoreksi. Seluruh kader Gerindra harus berkepentingan untuk mengkoreksi semua itu,” tuturnya.
Sumber: viva