Bidik Banten – Meroketnya jumlah angka pengangguran meletupkan kegundahan dikalangan para aktivis. Ironisnya, para stake holder maupun pemerintah belum mampu membangun kerjasama dalam hal penciptaan lapangan pekerjaan maupun peluang usaha bagi para pengusaha lokal, tak ayal persoalan ini memicu Ibrohim Aswadi selaku penggiat sosial menpertanyakan kemauan baik pemerintah seperti yang dikemukakan melalui surat terbuka yang ditujukan kepada semua pihak.
Berikut paparannya:
SURAT TERBUKA
KEPADA YTH :
PEMPROV BANTEN, PEMKOT CILEGON DAN SELURUH INDUSTRI KHUSUSNYA YANG ADA DI KOTA CILEGON.
Dengan hormat.
Jujur saya sebagai rakyat merasa prihatin, sedih sekaligus berkecambuk alam fikir dan ruh ku.
Berjubelnya Industri hulu dan hilir di Provinsi Banten ternyata tidak berbanding lurus dengan masih banyaknya pengangguran, khususnya di kota baja Cilegon.
Ini menjadi masalah yang serius yg perlu segera dicarikan solusi secara bersama, karna kita tau bahwa masalah pengangguran setiap tahun pasti terus meningkat.
Oleh karenanya, sebenarnya apabila ada sebuah “Will” ada banyak hal yg bisa dilakukan oleh pemerintah dan para pelaku industri khususnya untuk mengurai masalah pengangguran tersebut dengan mencari inovasi-inovasi baru, agar pengangguran di daerah Cilegon dapat terus di minimalisir dengan beberapa cara misalkan pemerintah melahirkan kebijakan kewajiban proteksi sebagai bentuk konsensus local wisdom kepada seluruh Industri dengan cara wajib memberikan porsi prioritas kepada sdm lokal sebesar 75 % dari semua angkatan, karyawan, manager dan seterusnya dari mulai fase project dan fase produksi.
Dan di sisi lainya, pemerintah bersama pelaku industri juga bisa membantu dan memberikan pembinaan dan pendampingan untuk melahirkan banyak sentra sentra home industri kecil seperti di daerah Tegal, Bogor, Garut dan daerah lainnys dengan seabreg program program CSR.
“Karena kita tau betul bahwa di Cilegon ini basicnya industri bahan baku apa aja ada, dan minimalnya dari sisa sisa produksi industri yg berjubel di Cilegon ini, masyarakat bisa memanfaatkan bahan yang ada, agar sisa bahan baku itu tidak keluar dari Cilegon, misalkan bahan baku baja, biji plastik dan selanjutnya pemerintah mauoun pelaku industri juga bisa melakukan pembinaan pendanaan tanpa bunga secara kontinyu terhadap wirausaha warung warung kecil, ibu ibu jualan sayur, pembuat batu bata, genteng, industri tahu, tempe dan budi daya ikan lele dan lainnya di masing masing kluster kelurahan-kelurahan.
“Dan Kata kuncinya adalah adanya kemauan, ketulusan dan political will dari pemerintah plus Industri . Dan manusiakanlah mereka, karna ada pribahasa yang harus di aplikasikan kepada kearifan lokal, dimana bumi di pijak disitu langit di jungjung. Itu saja cukup”tuturnya.
#M. Ibrohim Aswadi ( Ketua DPP Garda Al. Khairiyah)
Cc. 1 .Seluruh Rakyat Cilegon dan Banten
2. Dprd Kota Cilegon dan Banten
3. Pelaku Industri
4. Seluruh Media
5. Arsip