Cilegon, Bidik Banten – Pembangunan PT Krakatau Steel terkendala persetujuan warga sekitar, pasalnya warga menilai pembangunan yang selama ini dilakukan oleh perusahaan BUMN tersebut tidak melibatkan warga sekitar. Akibatnya, warga menuding pihak PT KS melakukan pola adu domba diantara warga yang pro dan yang kontra, bahkan sejumlah pihak mensinyalir munculnya preman-preman yang dibayar oleh pihak perusahaan.
“Sebagai warga Samangraya, saya tidak menolak pembangunan PT KS di Samangraya. Tp Krakatau Steel (KS) sebaiknya melakukan sosialisasi secara lengkap dan jelas kepada Warga Samangraya, jelaskan untuk apa pembangunan tersebut, bagaimana dampak sosial, ekonomi dan lingkungan yang timbul akibat proyek tersebutt. Kemudian KS harus bisa membuat komitmen yang jelas dengan masyarakat sekitar”terang Anis Mustahid, warga Samang Raya, Kelurahan Samang Raya Kecamatan Citangkil, kota Cilegon.
Anis menambahkan, agar PT KS tidak membuat pola adu domba dengan hanya membuat sekelompok kecil yang pro terhadap pembangunan tersebut, yang isinya preman-preman kampung pencari receh. KS harus merangkul semua elemen masyarakat tanpa terkecuali.
“Saya sebagai masyarakat juga tidak ingin di cap sebagai penghalang pembangunan, saya akan mendukung pembangunan asalkan dpt berdampak positif untuk masyarakat dan tentunya jg positif bagi swasta/ industri. Sebelum KS menjelaskan semuanya kepada masyarakat, sebaiknya pembangunan di tunda”desaknya. (Dik)