CILEGON, (BidikBanten) – Ratusan pedagang yang berjualan di pasar kavling blok F, Kota Cilegon, mengikuti sosialisasi relokasi pedagang yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon, Selasa (31/01/2017).
Kepala Bidang Pembinaan Pasar pada Disperindag Kota Cilegon, Muhamad Satiri menyatakan, bahwa saat ini terdapat 240 pedagang yang akan direlokasi guna menempati kios yang baru. 240 pedagang tersebut, masih diinventarisir penempatannya, karena pihaknya masih menunggu data valid yang akan diserahkan oleh masing-masing pedagang. “Semua ada 240 pedagang yang akan direlokasi, fungsinya agar terlihat tertib dan rapih. Konsep pasar semi modern pun kami terapkan kepada para pedagang, agar para pembeli dan pengunjung dapat nyaman dalam berbelanja,” kata Satiri saat ditemui di lokasi.
Satiri menambahkan, konsep pasar semi mdoren tersebut, merupakan gagasan murni Disperindag Kota Cilegon, namun saat diamati, konsep pasar tersebut, lebih mirip dengan Pasar Gede di Kota Solo. “Ini hasil pemikiran kami, kalau pun dimirip-miripkan dengan Pasar Gede, ya silahkan saja, tapi yang jelas ini murni konsep dari Disperindag Kota Cilegon,” tambahnya.
Namun, Satiri enggan membeberkan, total anggaran yang diserap untuk pembangunan Pasar Blok F tersebut. “Ya pokoknya anggaran segitulah dan cukup,” ucapnya sambil berlalu.
Hal senada juga disampaikan Kepala Disperindag Kota Cilegon, Dikrie Maulawardhana. Dikrie menjelaskan, penataan pasar tersebut merupakan salah satu program Walikota, agar pasar yang ada saat ini, menjadi pasar yang rapih, bersih dan tidak kumuh seperti sebelumnya. “Penataan pasar itu kan salah satu program Pak Wali, jadi kita kelola agar kesannya rapih dan bersih, tidak seperti yang ada saat ini. Penataan pasar itu, perlu proses, dan pendekatan yang baik dengan pedagang, agar saat direlokasi, tidak ada kegaduhan diantara pedagang,” katanya.
Sementara itu, Sari salah seorang pedagang mengaku, saat ini dirinya masih menunggu hasil keputusan dari Disperindag terkait relokasi dagangnya. Dirinya berharap, dapat menempati kios yang sepadan dengan tempat berjualannya saat ini. “Kalau saya sih tinggal tunggu keputusan dari Disperindag saja, yang penting tempat jualannya sesuai dan tidak terlalu kecil,” tuturnya. (Mg01/BBC)