PANDEGLANG, (BidikBanten) – Pasca ambruknya enam ruang Sekolah Dasar Negeri Kadomas 3, membuat para siswa yang sedang melakukan kegiatan aktifitas kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut dihantui dengan ambruknya sekolah tersebut. Pasalnya, para murid yang ada di SDN Kadomas 3 merasa ketakutan dan mereka kesulitan ketika hendak membuang hajat.
Salah seorang murid kelas tiga, Yanti Amalia mengaku, jika dirinya ketakutan berada di ruang kelas yang dekat dengan sungai, karena takut ambruk lagi seperti ke enam ruang bangunan sekolah yang sudah ambruk. “Takut kalau sedang belajar, takutnya sekolah ambruk lagi karena ruang kelasnya dekat dengan sungai. Selain takut, saya juga bingung saat hendak membuang air kecil karena tidak ada lagi wc yang dapat digunakan karena semuanya sudah rusak,” ujarnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh murid lainnya bernama Ani, dirinya juga merasa takut, dan kesulitan untuk membuang air kecil maupun air besar, setelah ruang wc ambruk. “Sekarang kami sedang UAS, sehingga tidak fokus ketika mengisi soal karena merasa khawatir ruang kelas ambruk, dan ketika ingin buang air kecil, saya terpaksa lari mencari tempat yang sepi, kadang-kadang juga menumpang ke rumah orang yang dekat dengan sekolah,” ujar murid kelas 3 ini.
Kepala Dindikbud Pandeglang, Salman Sunardi yang melihat kondisi bangunan ambruk mengungkapkan, pihaknya akan meminta bantuan kepada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Pandeglang untuk membantu memberikan bronjong, karena melihat kondisi aliran sungai yang deras, harus dipasang bronjong di sekitar sungai. Selain SDN Kadomas 3 yang ambruk, selain itu juga ada lima sekolah yang terancam longsor, serta ada juga sekolah yang terendam banjir. “Untuk yang ambruk adalah SDN Kadomas 3, ada 5 Sekolah di Pandeglang yang terancam ambruk, yakni SDN Cilaban Bulan 1 di Kecamatan Menes, di Kecamatan Picung ada SDN Kadubera 4, SDN Kolelet 3, SDN Pasir Panjang 1, SDN Cililitan 3, yang terancam longsor,” ungkapnya. (Agus/BBC)