Cilegon, (Bidik Banten) – Kantor Redaksi Media Online Bidik Banten yang beralamat di jalan Pangeran Jayakarta Nomor 5 Cilegon Banten pada Sabtu malam, (03/12) sekitar pukul 23.45 WIB didatangi sejumlah orang yang menamakan dirinya Jamaah Majelis Badar Jalali. rombongan tersebut dipimpin oleh Nur Akang selaku pembina Majelis.
Kedatangan massa yang berjumlah sekitar 15 orang tersebut tanpa diundang, kendati demikian rombongan berpeci dan bersorban putih itu langsung saja diterima oleh pimpinan umum media online bidikbanten.com, Sodikin selaku tuan rumah.
Dalam kunjungannya, ketua rombongan menuturkan maksud kedatangannya dengan tujuan bersilaturahmi dan berdialog seputar persoalan yang ada di kota Cilegon khususnya seputar persoalan kemaksiatan yang semakin merajalela dengan pola yang semakin masif dan terorganisir sehingga meresahkan masyarakat sekitar.
Dalam keterangannya, Nur Akang atau yang biasa disebut Ustad Sehu mengungkapkan keresahannya dengan semakin menjamurnya sarana penampung para pelaku penjaja seks komersial yang ditempatkan di rumah-rumah penduduk yang dijadikan jalur transit terjadinya prostitusi yang ada di kota Cilegon.
“Dalam waktu beberapa bulan belakangan ini saya dan tim sering melakukan pemantauan ke tempat-tempat dimana tempat tinggal tersebut dijadikan rumah penampung untuk selanjutnya dijadikan tempat transaksi prostitusi dan kemaksiatan lainnya”ucap Sehu.
Diterangkan Sehu, keberadaan para pekerja seks komersial tersebut bahkan sengaja didatangkan dari sejumlah daerah untuk melakukan kemaksiatan di kota Cilegon.
“Dari data yang kami miliki, para pelaku PSK itu sengaja didatangkan dari sejumlah daerah, seperti dari daerah Bogor, Semarang dan daerah Jawa lainnya dan mereka di organisir oleh sekelompok orang yang bertugas sebagai penghubung, penjemput, penampung dan penyedia layanan seks bagi para pria hidung belang bahkan keberadaan para PSK yang didatangkan tersebut untuk para pekerja asing yang bermukim di kota Cilegon” ujarnya.
Dengan kondisi seperti itu, lanjut Sehu, pihaknya mendesak kepada aparat pemerintah setempat agar segera bertindak tegas terhadap masalah tersebut sehingga persoalan yang sudah sangat meresahkan masyarakat tersebut dapat segera diatasi.
“Pemerintah Cilegon jangan tutup mata dengan masalah kemaksiatan seperti ini, ingat! Cilegon ini dulu dikenal sebagai kota Santri yang agamis, berakhlakul karimah dan bermoral, jangan sampai terjadi pergeseran nilai dan budaya akibat semakin merajalelanya prostitusi di kota ini”tandasnya.,
Hal senada dikatakan Ustad Deni, salah seorang pengurus Badar Jalali yang menyatakan kerusakan moral dan akhlak masyarakat kota Cilegon belakangan inii lebih dipengaruhi oleh budaya dan peradaban masyarakat luar yang jauh dari tuntunan agama, bahkan lebih jauh dirinya menyoroti dampak kerusakan moral warga sekitar lantaran panutan dan teladan para orang tua mulai berkurang lantaran banyaknya pusat hiburan yang semakin marak dan menjamur di kota Cilegon.
“Kami prihatin dengan kondisi sekarang ini, dimana pergaulan lebih bebas dengan banyaknya pusat hiburan dan banyaknya warga asing yang berkeliaran tanpa pengawasan dari pihak yang berwenang, akibatnya semakin mudah mempengaruhi masyarakat kita”ungkapnya.(KD)