TANGERANG, (BidikBanten) – Istighosah Qubro dan Tabligh Akbar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyebutkan aksi bela islam ke-III akan jadi aksi damai karena aksi tersebut dilaksanakan peserta aksi akan duduk dan tidak berdiri dikarenakan untuk menjaga adanya para provokasi yang melakukan kericuhan di tengah aksi, hal tersebut disampaikan usai acara Istighosah Qubro dan Tablik Akbar, di Masjid Al-Azhom, Kota Tangerang, Jum’at (25/11/2016).
“Saya hadir di Istighosah Qubro dan Tabligh Akbar ini untuk membangun semangat kepada Forum Umat Islam Banten sama-sama berjuang untuk menangkap musuh kita yang sudah melakukan penistaan agama, ini juga harus kita rapatkan barisan untuk keselamatan kita, kesatuan kita demi NKRI yang lebih baik lagi,”ujar Habib.
Ia melanjutkan, dengan aksinya itu, untuk menuntut segera melakukan penahanan terhadap Gubernur Nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) yang sudah melakukan penistaan terhadapa agama terkait surat Al-Maidah ayat 51 dimana saat ini kasus yang ditangani pihak Baresktim Mabes Polri sampai saat ini masih belum melakukan penahanan terhadap Ahok.
“Saat aksi itu, kita terus menekan Bareskrim Mabes Polri untuk menahan Ahok, karena jika sampai saat ini masih belum ditahan karena sudah tersangka, berpotensi akan melarikan diri, posisinya sekarang ini kita melihat sangat potensi sekali dia (Ahok) akan melarikam diri, tidak mungkin jika mempertanggung jawabkan atas ucapan dia (Ahok) itu yang pertama, nah untuk kedua tersangka (Ahok) akan menghilangkan jejak video yang tersimpan oleh Humas Pemerintahan DKI Jakarta itu sangat berpotensi juga,” katanya.
Habib menegaskan, bahwa Bareskrim Mabes Polri segera menahan Ahok yang sudah jelas ditetapkan sebagai tersangka, jangan dibiarkan karena kasus ini sudah berbahaya. “Apa lagi dengan arogan dia itu sangat berpotensi bisa menghancurkan negara kita yang kita cintai ini harus diwaspadai, pada jam 10 pagi dia (Ahok) ditetapkan sebagai tersangka malamnya dia (Ahok) diwawancarai oleh EBC News media dari Australia, di wawancara tersebut ada kata-kata dia (Ahok) yang menyinggung para ulama katanya aksi kemarin itu bayaran satu orang di bayar 50 ribu. Apa itu, kita aksi murni membela islam dan membela Al-Qur’an tidak ada itu aksi bayaran,” ungkapnya.
Kesalahan yang dimiliki oleh Ahok, habib Rizieq Shihab menyebutkan memang sudah fatal dan sudah tidak bisa dimaafkan kembali, oleh karena itu semua karena arogansinya yang berniat untuk menghancurkan NKRI dan menghancurkan umat islam. “Kita lihat peserta aksi kemarin ratusan terluka dan aparat keamanan juga sama, jadi kita sudah di adudombakan oleh si Ahok, ini juga sudah jelas bahwa dia (Ahok) ingin menghancurkan NKRI, jadi untuk aksi 212 atau disebut aksi 2 Desember nanti sudah clear sesuai dengan undang-undang, jadi dalam aksi ini Presiden dan Kapolri tidak bisa melarang-larang kita karena kita aksi sesuai dengan undang-undang,” tukasnya. (Mg02)