CILEGON, (BidikBanten) – Petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Kepolisian, dn TNI menggelar razia yustisi di sejumlah titik bedeng kontrakan dan kos-kosan yang berada di kawasan Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, dan Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Selasa (22/11/2016).
Berdasarkan pantauan di lapangan, petugas mendatangi satu-persatu sejumlah bedeng kontrakan dan kos-kosan dengan menggedor pintu penghuni bedeng kontrakan dengan memeriksa kartu identitas milik penghuni kontrakan.
Kepala Seksi Perundang-Undangan Satpol PP Kota Cilegon, Chairul Hasan mengatakan, razia yustisi ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya pendatang gelap yang dating ke Kota Cilegon. “Dari razia yustisi ini kita masih menemukan adanya penghuni bedeng kontrakan yang tidak memiliki identitas atau Kartu Tanda Penduduk (KTP), selain itu juga kita menemukan adanya penghuni bedeng kontrakan yang memiliki identitas (KTP), namun bukan KTP Cilegon atau punya KTP luar Kota Cilegon” katanya.
Lanjut Chairul, pihaknya langsung membawa para penghuni bedeng kontrakan yang tidak memiliki kartu identitas ke kantor Kecamatan Cilegon dan Kantor Kecamatan Cibeber, karena dari dua Kecamatan pihaknya berhasil berhasil mengamankan sebanyak 54 penghuni bedeng kontrakan yang tidak memiliki karti identitas dan punya kartu identitas dari luar Kota Cilegon. “Dari Kecamatan Cilegon kita berhasil mengamankan sebanyak 23 orang dan di Kecamatan Cibeber sebanyak 31 orang, jadi total keseluruhan 54 penghuni bedeng kontrakan yang kemudian akan dilakukan pembinaan untuk segera membuat kartu identitas. Kita juga mengamankan tiga orang pelajar yang mangkir pada jam belajar dari salah satu bedeng kontrakan dan kita tetap membawanya karena tidak memiliki kartu osis,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang pelajar yang bersekolah di SMU Negeri I Kota Cilegon berinisial RM yang terjaring razia yustisi mengaku, dirinya sedang menemui seorang juru foto di tempat kontrakan. “Saya cuma hanya ingin menemui seorang juru foto di bedeng itu, namun karena orang juru foto punya tempat foto copy di depan sekolah masih tutup, saya samperin ke tempat kontrakan,” ketusnya. (Red)