CILEGON, (BidikBanten) – Komando Distrik Militer (Kodim) 0623 Kota Cilegon, menggelar kegiatan Silahturahmi bersama para Tokoh Ulama, Pelajar dan beberapa Instansi Pemerintah di wilayah Kota Cilegon di Aula Makodim 0623 Cilegon. Kamis (10/11/2016). Kegiatan yang bertujuan, mempererat tali persaudaraan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang ada di wilayah teritorial Kodim 0623.
Komandan Kodim 0623, Letkol Inf, Aulia Dwi Nasrullah mengatakan, bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan, untuk berkomunikasi dengan para tokoh dan masyarakat, baik pelajar dan instansi, terhadap perkembangan yang ada di Kota Cilegon. Selain mencegah inkondisional yang berpeluang kepada perpecahan di masyarakat.
“Kami akan terus melakukan hal serupa, untuk selalu berkomunikasi guna mengetahui perkembangan yang terjadi di masyarakat. Kegiatan ini bertujuan juga, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di wilayah hukum kami,” kata Aulia
Aulia mengaku, pihaknya akan terus memantau, agar kondisivitas di Kota Cilegon tetap terjaga. Menanggapi banyaknya pendatang untuk bekerja di Industri-Industri yang tersebar di wilayahnya, Aulia menegaskan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, baik Kepolisian, Satpol PP, kecamatan dan kelurahan, dalam melakukan operasi yustisi, agar para pendatang tersebut, khususnya Tenaga Kerja Asing (TKA), tidak seenaknya berada di Kota Cilegon, tanpa mendatakan diri mereka di Instansi Dinas Kependudukan.
“Kami selalu berkoordinasi dengan aparat Kepolisian, Satpol PP, Instansi terkait, dalam melakukan pendataan kepada para pendatang di Kota Cilegon. Dan dalam operasi yang kami gelar selama ini, sudah terhitung 37 orang kewarganegaraan Tiongkok yang kami deportasi, karena tidak memiliki kelengkapan dokumen, hal itu tidak akan terjadi, tanpa adanya peran serta masyarakat dan pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Sekjen PB Al-Khairiyah, H. Nawawi Sahim, kegiatan yang digelar saat ini, merupakan suatu respon yang sangat baik, dalam berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para tokoh ulama yang ada. Pihaknya menyatakan, siap bekerjasama dengan Kodim, dalam menangkal paham-paham radikal yang keliru di masyarakat, dengan cara menanamkan paradigma kepada para tokoh, akan pentingnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu lalu, dengan adanya kejadian penistaan agama yang dilakukan, hal itu dapat menimbulkan gejolak di daerah, khususnya Kota Cilegon, oleh sebab itu, kami sebagai ulama, perlu mengerti dan memahami akan pentingnya saling menghormati sebagai satu kesatuan, didalam tubuh NKRI,” tutur Nawawi. (Mg01)