CILEGON, (BidikBanten) – Direktur Utama PT. Krakatau Bandar Samudera (KBS) membenarkan issu beredarnya penjualan PT. Krakatau Bandar Samudera oleh PT. Krakatau Steel kepada PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.
Hal tersebut diungkapkan oleh oleh Direktur Utama PT. Krakatau Bandar Samudera, Tono Sapoetro saat menggelar konferesi pers di Kantor PT. Bandar Samudera, Senin (07/11/2016). PT. Krakatau Steel selaku induk dari PT. Krakatau Bandar Samudera telah dimasukan kedalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2017. “Kita secara tegas menyatakan menolak rencana penjualan PT. Krakatau Bandar Samudera yang saat ini tengah memasuki tahapan pengkajian rencana kerjasama pengoperasian pelabuhan PT. Krakatau Bandar Samudera, antara PT. Krakatau Steel dengan PT. Pelindo II yang telah menunjuk PT. Danareksa sebagai konsultan independen,” katanya
Lanjut Tono, didalam RKAP tahun 2017 itu, telah tertera dana yang masuk sekitar dua trilyun dan ini sangat kurang pas dan tidak bijaksana sebelum masuk analisa konsultan independen yang sedang berjalan oleh PT. Danareksa. “Dana dua trilyun itu untuk apa? Rumusannya dari mana, dan itu belum kita ketahui” ujar tono.
Sampai saat ini tono mempertanyakan rencana sinergitas PT. Krakatau Steel dengan PT. Pelindo II yang telah masuk dalam RKAP PT. Krakatau Bandar Saumdera tahun 2017. “Dana ini telah meresahkan di tingkat pusat. Baik sistem ijon atau gadai, hal tersebut harus dipertanyakan betul karena gadai tidak ada yang digratiskan meskipun ini perintah untuk sinergi, dan yang pasti kita tidak mau seperti penjualan lahan dan PT. Latinusa sebelumnya telah dijual oleh PT. Krakatau Steel. Masa PT. KBS yang merupakan sector kepelabuhanan ikut juga dijual,” tegasnya. (Red)