PANDEGLANG, (BidikBanten) – Warga Cimoyan, Desa Ciherang, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, membutuhkan jembatan permanen. Pasalnya, jembatan bambu yang panjang sekitar sembilan meter tersebut rawan ambruk, terutama di musim penghujan saat ini. Sebab, jembaatan tersebut menghubungkan antar kampung yang banyak dilalui oleh warga.
Bambang seorang warga setempat mengatakan, jambatan bambu yang dibuat secara swadaya tersebut sudah puluhan tahun. Sebab, jembatan tersebut akses yang vital bagi masyarakat untuk beraktivitas, baik untuk bekerja maupun akses jalan menuju sekolah bagi anak-anak. “Kami selalu bergotong royong apabila jembatan tersebut rusak, sebab akses jalan satu-satunya untuk beraktivitas,” katanya, Selasa (25/10/2016).
Menurut Bambang, pada musim penghujan jembatan tersebut rawan ambruk, karena debit air mulai naik ke jembatan tersebut. Sehingga, apabila jembatan tersebut ambruk warga terancam terisolir, karena tidak ada akses lain. “Kita berharap pemerintah memprioritaskan pembangunan jembatan tersebut, sebab kami hawatir jembatan bambu tersbeut terseret air pasang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ciherang, Kecamatan Picung Heri membenarkan kondisi jembatan yang rawan ambruk. Untuk itu, pihaknya berharap agar pemerintah memprioritaskan pembangunan jembatan tersebut. “Saya juga sudah sampaikan pada Musrenbang tingkat kecamatan. Tetapi memang saat ini belum ada tanda-tanda akan mendapatkan perbaikan,” tukasnya. (Mg03)