CILEGON, (BidikBanten) – Tim Gabungan yang terdiri dari Dinas Sosial, Badan Narkotika Nasional Kota, Satpol PP, Kepolisian Dan TNI menggelar razia penyakit masyarakat di sejumlah titik di wilayah Kota Cilegon, Jumat dini hari (14/10/2016). Dalam razia ini tim gabungan berhasil menjaring ratusan wanita yang diduga sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) setelah melakukan penyisiran tempat yang biasa mangkal para wanita malam di hotel-hotel melati di Kecamatan Jombang dan Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.
Berdasarkan pantauan, tim gabungan melakukan penyisiran ke tingkungan merak (depan hotel mangkuputra), losmen butet, ramanuju (depan hotel cilegon city), dan di sukmajaya (depanhotel kaliyanamita) yang dijadikan sebagai transaksi para wanita Pekerja Seks Komersial.
Kepala Seksi Rehabilitasi pada Dinas Sosial Kota Cilegon, Rohimin mengatakan, razia kali ini difokuskan pada wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) karena telah meresahkan masyarakat sehingga pihaknya bekerjasama dengan pihak terkait. “Kita sengaja menggelar razia pada dini hari karena para wanita (PSK.red) sudah banyak yang mangkal pada tengah malam dan kita dalam beberapa minggu terakhir banyak menerima laporan dari masyarakat bahwa para PSK sudah mulai marak berkeliaran” katanya.
Lanjut Rohimin, dari banyaknya para pekerja seks komersial yang terjaring, beberapa diantaranya didapati pasangan muda-mudi yang sedang kumpul kebo, wanita masih dibawah umur, serta terdapat pula Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Rata-rata yang terjaring kebanyakan di hotel-hotel melati dan adanya pula yang mangkal di pinggiran jalan dan warung kios dengan jumlah sekitar seratus dua puluh dua orang, delapan puluh diantaranya perempuan dan empat puluh dua orang laki-laki dan selanjutnya kita bawa ke kantor Dinas Sosial Kota Cilegon untuk diberikan pembinaan dan diserahkan ke pihak keluargnya (Orang Tua,red)” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Cilegon, AKBP. Sopian Girsang mengaku, pihaknya juga bekerjasama dengan Dinas Sosial, selain dilakukan pendataan dan pembinaan terhadap para Pekerja Seks Komerisal, pihaknya juga melakukan tes urine, dan hasilnya tiga orang positif mengkonsumsi ampetamine (narkotika) dan sabu-sabu dengan inisial R, F, dan H. “Kita belum pastikan mereka ini pengedar atau hanya korban dari penyalahgunaan narkotika karena kondisi fisiknya mereka masih lemah sehingga kita belum melakukan pemeriksaan selanjutnya” ujar Sopian (Red)