Peringatan HUT ke-16 Provinsi Banten yang digelar melalui Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Banten, bertemakan “Dengan Semangat Hari Jadi ke-16 Provinsi Banten, Ayo Kerja Nyata Gotong Royong Membangun Banten” dipimpin oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten Asep Rahmatullah, di ruang rapat paripurna DPRD Banten, KP3B Curug – Kota Serang, Selasa (04/09/2016).
Diharapkan sejalan dengan tema gerakan nasional 71 Tahun Indonesia Merdeka yaitu “Indonesia Kerja Nyata” dapat meningkatkan semangat dan komitmen semua untuk bekerja nyata gotong royong membangun Banten lebih maju dan sejahtera.
Maka dari itu, momentum peringatan hari jadi ke-16 Provinsi Banten kali ini merupakan wahana penegasan kembali kepada publik bahwa visi dan misi Provinsi Banten sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah janji kepada masyarakat Banten untuk selalu kita pedomani dalam pelaksanaan pembangunan.
Dalam peringatan HUT Banten di tahun ini, Gubernur Banten H. Rano Karno, S.IP tak henti-hentinya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada para penggagas dan pendiri yang telah berjuang tanpa pamrih, sehingga terbentuk Provinsi Banten dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 pada tanggal 04 oktober 2000.
“Teriring do’a semoga segenap upaya mulia yang dilakukan menjadi catatan amal ibadah dan mendapatkan pahala dari Allah SWT, serta bagi para penggagas dan pejuang yang telah wafat mendahului kita, semoga arwahnya mendapatkan tempat yang mulia disisi Allah SWT,” ucap Gubernur.
Dalam sambutannya Gubernur mengatakan, semangat patriotis para tokoh pejuang pendiri Provinsi Banten akan tetap hidup di hati sanubari semua masyarakat Banten, karena jasa dan pengorbanan mereka tidak pernah pudar, bahkan akan semakin menyinari kehidupan di tiap generasi untuk terus melanjutkan perjuangan dalam mewujudkan rakyat Banten yang semakin maju, mandiri dan sejahtera.
Capaian Pembangunan
Gubernur menjelaskan bahwa sebagaimana tradisi yang selalu dilakukan, momentum peringatan hari ulang tahun dijadikan waktu untuk ber-muhasabah dan introspeksi atas hasil-hasil kinerja yang telah dilaksanakan. Evaluasi dan introspeksi diperlukan sebagai bahan koreksi atau perbaikan perjalanan Banten kedepan, yang difokuskan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat, peningkatan pelayanan umum dan peningkatan daya saing daerah.
“Kita patut bersyukur, pembangunan yang telah kita laksanakan bersama seluruh komponen masyarakat dan Pemerintah Kabupaten/Kota, selama kurun waktu 16 tahun, secara umum menunjukkan tingkat kemajuan yang telah berhasil kita capai,” ujar Gubernur.
Sebagai contoh, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari tahun ketahun terus meningkat secara signifikan dimana pada tahun 2001 PAD Banten hanya sebesar Rp.212,39 miliar dan APBD hanya sebesar Rp.490.36 miliar, tetapi hingga pada perubahan APBD Tahun Anggaran (TA) 2016 yang telah disetujui, PAD Banten telah meningkat menjadi Rp.5,33 triliiun dan APBD sebesar Rp.9,30 triliun.
“Hal ini menunjukan di Provinsi Banten telah mengalami peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan rasio kemandirian fiskal daerah,” ucap Gubernur.
Sejalan dengan peningkatan APBD tersebut, Gubernur melanjutkan, kemampuan untuk peningkatan pelayanan masyarakat akan semakin membaik, termasuk kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial-budaya, ekonomi, politik, infrastruktur wilayah dan kawasan, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta reformasi birokrasi.
“Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banten dengan menggunakan metode baru yang pada tahun 2010 sebesar 67,54 persen meningkat menjadi 70,27 persen pada tahun 2015, dan secara nasional dari urutan ke–23 sekarang menempati urutan ke–08 berada diatas IPM nasional sebesar 69,55.
Sementara Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), menurut Gubernur, meskipun mengalami fluktuatif, tetapi secara progresif telah tumbuh dari 5,07 persen pada tahun 2003 menjadi 5,16 persen pada trwilulan II tahun 2016. Sedangkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun 2001 sebesar Rp. 50,215 triliun tumbuh menjadi Rp. 477,93 triliun pada tahun 2016. Prosentase penduduk miskin yang semakin menurun dari 9.22 persen pada tahun 2002 menjadi 5,42 persen pada Maret tahun 2016. Tingkat penganggguran mengalami penurunan dari 17,45 persen pada tahun 2003 menjadi 9,55 persen tahun 2015 dan menurun menjadi 7,95 persen pada februari tahun 2016.
Gubernur menambahkan, Pemprov Banten terus berupaya melakukan reformasi birokrasi menuju Good Governance dengan melakukan berbagai upaya, antara lain melalui integritas penyusunan aksi daerah dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi antara Provinsi Banten dengan Kabupaten/Kota se-Banten sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pmberantasan Korupsi. Pemprov Banten bekerja sama dengan KPK juga sedang melaksanakan rencana aksi pencegahan pemberantasan korupsi secara terintegrasi dimana tahapan-tahapan pelaksanaan dan kemajuannya selalu dipantau dan dilaporkan kepada KPK.
“Berkat usaha inilah, pada tahun 2016 ini Pemprov Banten berhasil meningkatkan opini BPK terhadap laporan keuangan Pemerintah Daerah menjadi WDP setelah dua tahun sebelumnya tidak memberikan pendapat. Saat ini Pemprov Banten juga telah berhasil menerapkan akuntansi berbasis akrual sesuai standar akuntansi pemerintahan. Prestasi yang terakhir diraih Banten yaitu pada sektor infrastruktur, dan tidak kalah penting Banten sukses menjadi juara umum MTQ Tingkat Nasional,” ungkap Gubernur.
“Keberhasilan ini harus terus kita pacu untuk bisa lebih meningkat dan lebih baik pada masa yang akan datang. Kami juga menyadari, disamping berbagai keberhasilan dan kemajuan pembangunan, tentunya masih belum sepenuhnya dapat memenuhi semua harapan masyarakat. Masih ada hal yang perlu disempurnakan baik dari sisi regulasi reformasi birokrasi, kebijakan penganggaran, program maupun kegiatan. Namun kami yakin dengan semangat kebersamaan semua itu dapat diselesaikan secara bertahap,” imbuh Gubernur.
Peringatan HUT ke-16 Provinsi Banten berlangsung khidmat, diawali dengan pembacaan risalah pembentukan Provinsi Banten oleh mantan ASDA III Pemprov Banten Eutik Suarta, sambutan dari tokoh Banten Muhtar Mandala sebagai tokoh pembentukan Provinsi Banten, dan arahan dari Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendagri Nata Irawan.
Dalam arahannya, Nata Irawan mengungkapkan, dalam kurun waktu 16 tahun berpemerintahan sebagai daerah otonom, terlihat secara umum pembangunan di Provinsi Banten telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari kualitas demokrasi lokal yang tumbuh, perbaikan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, maupun daya saing daerah yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Sementara itu, tokoh pembentukan Provinsi Banten Muhtar Mandala mengapresiasi beberapa capaian pembangunan Pemerintah Provinsi Banten dalam beberapa hal. Pertama ia mengapresiasi atas Juara Umum MTQ yang diperoleh Provinsi Banten termasuk beberapa pembangunan infrastruktur yang telah dan sedang berjalan.
Pada kesempatan ini Pemerintah Provinsi Banten juga memberikan pengharagaan kepada masyarakat Banten yang telah berprestasi mengharumkan nama Banten di kancah nasional dan internasional.
Dirgahayu Provinsi Banten!
#Adv