Kemitraan yang baik dalam mengelola sekolah antara guru dengan kepala sekolah menjadi kunci manajemen sekolah. Hal ini disampaikan oleh Kadisdik Kabupaten Tangerang, Drs. H. Teteng Jumara, MM yang hadir dan membuka secara resmi pelatihan sekolah tingkat SD/MI modul III manajemen sekolah. Pelatihan diselenggarakan pada hari ini (05/9) hingga besok hari di Gedung Islamic Center, Cikupa. Hadir sejumlah guru, kepala sekolah, pengawas dan komite sekolah 16 SD/MI di dua kecamatan yakni Cikupa dan Tigaraksa.
“Kemitraan antara guru dengan kepala sekolah itu perlu untuk keberhasilan manajemen sekolah, terutama peningkatan mutu pembelajaran. Tidak hanya itu, pengawas dan komite sekolah juga dituntut untuk menjadi mitra kerja guru dan kepala sekolah,” kata Drs. H. Teteng Jumara MM (05/9), Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Hal ini disampaikannya saat membuka secara resmi pelatihan sekolah tingkat SD/MI untuk manajemen sekolah modul III yang diselenggarakan pada hari ini hingga besok (06/9).
Teteng juga mengapresiasi upaya USAID PRIORITAS untuk melaksanakan pelatihan manajemen sekolah bagi para guru, kepala sekolah, komite dan pengawas. “Saya menyambut baik peran USAID PRIORITAS dalam membuat perubahan pendidikan, seperti misalnya budaya baca di sekolah. Sebagai seorang penulis, saya berharap bapak-ibu di sini dapat menumbuhkan minat baca di sekolah kita masing-masing,” tegas Teteng di hadapan puluhan peserta yang berasal dari dua kecamatan yakni Kecamatan Tigaraksa dan Kecamatan Cikupa.
Desy Mulyana, selaku koordinator penyelenggara mengatakan bahwa pelatihan selama dua hari ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru, kepala sekolah, pengawas dan komite sekolah dalam mengelola sekolah yang lebih baik. Dia berkata, “Pelatihan manajemen sekolah sudah berlangsung selama tiga putaran. Di modul tiga ini, pelatihan menekankan pada pengelolaan budaya baca seperti ketrampilan menyimak.” Dia menambahkan pula keberhasilan manajamen sekolah memerlukan semua pihak. “Pada pelatihan ini juga dilatihkan kapasitas kepala sekolah dalam melakukan penilaian kinerja (PK) guru dan kapasitas komite sekolah dalam mengelola fasilitas sekolah,” tambah Desy sekali lagi.
Sependapat dengan Desy, Ahmad Mardiyanto Prasetyo yang menjadi fasilitator pelatihan berpendapat, identifikasi keberhasilan manajemen sekolah diperlihatkan dari kinerja kepala sekolah melakukan supervisi terhadap kinerja guru. “Kepala sekolah seharusnya dapat memberikan umpan balik yang positif kepada guru melalui supervisi informal,” kata Ahmad. Lagi dia berkata, “Di sini kami juga melatihkan kepala sekolah untuk memahami mekanisme penilaian kinerja (PK) guru dan cara menggunakan hasilnya. Guru jadi tahu bagaimana mengembangkan profesionalismenya.”
Ada 16 SD/MI yang ikut serta mengikuti pelatihan ini antara lain, SDN Campaka 1, SDN Campaka 2, SDN Campaka 3, SDN Karangharja 1, SDN Karangharja 2, SDN Sodong 1, SDN Sodong 2, SDN Bugel, SDN Nagrak, SDN Kadungagung 2, SD Al-Istiqro, MI Al Husna, MI Syech Mubarok, MI Al Husein, MI Fathu Robani dan MIN Tigaraksa. Di akhir pelatihan, setiap sekolah akan membuat rencana tindaklanjut untuk memperkuat manajemen sekolah.
*RILIS