Indonesia berpotensi menjadi destinasi wisata halal (halal tourism) yang paling unggul di dunia. Keberagaman destinasi dan kekayaan budaya Nusantara merupakan modal utama dan tidak dimiliki negara lain. Apalagi kesadaran masyarakat dan industri pariwisata nasional akan perlunya pariwisata ramah wisatawan muslim (muslim friendly tourism) semakin tinggi.
Keberhasilan Lombok, Nusa Tenggara Barat, menjadi destinasi wisata halal terbaik dunia yang memperoleh World Halal Tourism Award (WHTA) 2015, membuktikan bahwa Indonesia sangat unggul. Keberhasilan ini menginspirasi destinasi-destinasi lain di Indonesia mengembangkan pariwisata halal.
Pariwisata Halal Indonesia mulai didorong pemerintah sejak tahun 2012. Dan dalam dua tahun terkahir, pemerintah semakin gencar memasyarkatkan dan mengembangkan pariwisata halal dengan sejumlah kebijakan dan dukungan terhadap destinasi dan industri pariwisata halal. Targetnya, Indonesia menjadi destinasi pariwisata halal utama di dunia.
Menurut Global Muslim Tavel Index (GMTI, 2016), Indonesia menduduki peringkat ke 4 dalam Top 10 Halal Friendly Holiday Destination di dunia. Pemerintah Indonesia menargetkan pada 2019 mencapai peringkat pertama. Untuk itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya membentuk Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H) yang dipimpin oleh Ketua Riyanto Sofyan, pelaku industri pariwisata halal.
Wisatawan muslim yang berkunjung ke Indonesia tahun 2014 mencapai 1,8 juta wisatawan atau 20 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara. Pariwisata halal merupakan pasar besar yang akan menambah kunjungan wisatawan mancanegara yang akan meningkatkan mendapatan negara dan masyarakat. Pasar wisatawan muslim dunia sebesar USD 116 miliar (2014) dan akan tumbuh mencapai USD 180 miliar pada 2020.
Ketua TP3H Kementerian Pariwisata, Riyanto Sofyan, memaparkan Indonesia telah menyiapkan “quick win” pariwisata halal dalam tiga langkah strategis. Pertama, global leadership, dengan program pemenangan award internasional, peningkatan peringkat dan aktif diberbagai forum internasional. Kedua, pemasaran dan promosi, melalui integrasi kampanye pemasaran di dalam dan luar negeri. Ketiga, pengembangan destinasi dan kelembagaan.
Kompetisi Pariwisata Halal Nasional 2016
Salah satu program TP3H Kementerian Pariwisata untuk memacu pariwisata halal diantaranya dengan menyelenggarakan Kompetisi Pariwisata Halal Nasional (KPHN) 2016. Kompetisi ini juga merupakan ajang apresiasi terhadap destinasi dan industri yang mengembangkan pariwisata halal. Para pemenangnya akan diusulkan dalam kompetisi pariwisata halal internasional, World Halal Tourism Award 2016.
Kompetisi yang dimulai sejak Juni 2016 hingga September 2016 sudah memasuki tahap asesmen dan penjurian. Dari hasil penilaian dan pleno Dewan Juri, sebanyak 111 destinasi dan industri pariwisata nasional terpilih menjadi nominator dalam KPHN 2016.
Kementerian Pariwisata akan memberikan penghargaan kepada para pemenangnya berupa 15 Anugerah Pariwisata Halal Terbaik, dengan kategori sebagai berikut:
- Airport Ramah Wisatawan Muslim Terbaik
- Hotel Keluarga Ramah Wisatawan Muslim Terbaik
- Resort Pantai Ramah Wisatawan Muslim Terbaik
- Biro Perjalanan Wisata Halal Terbaik
- Website Travel Ramah Wisatawan Muslim Terbaik
- Destinasi Bulan Madu Ramah Wisatawan Muslim Terbaik
- Operator Haji dan Umroh Terbaik
- Destinasi Wisata Halal Terbaik
- Destinasi Kuliner Halal Terbaik
- Destinasi Budaya Terbaik
- Sentra Kuliner Halal Terbaik
- Pusat Belanja Ramah Wisatawan Muslim Terbaik
- Restoran Halal Terbaik
- Daya Tarik Wisata Terbaik
- Kuliner Halal Terbaik
Masyarakat akan memilih nominator yang terbaik melalui e-voting yang digelar secara online mulai tanggal 26 Agustus – 15 September 2015. Pemilihan melalui e-voting dapat diakses pada website www.halaltourism.id. Penganugerahan penghargaan (award) Pariwisata Halal direncanakan pada 27 September 2015 mendatang. Pemenang KPHN akan diusulkan mengikuti kompetisi pariwisata halal internasional, mewakili Indonesia.
Dewan Juri KPHN 2016 menggelar rapat pleno, Selasa, 23 Agustus 2016, menetapkan para nominator tersebut. Nominator dipilih dari para pendaftarnyag dibuka sejak Juni 2016 dan rekomendasi TP3H. Rapat pleno juga memutuskan memperluas kategori dengan mengakomodasi kearifan lokal. “Kami juga mendorong dan mengapresiasi industri pariwisata halal yang mengusung local wisdom (kearifan lokal),”ungkap Ketua TP3H Kementerian Pariwisata, Riyanto Sofyan.
Riyanto memaparkan, KPHN 2016 akan mendorong pengembangan pariwisata nasional melalui industri pariwisata halal (halal tourism) atau pariwisata ramah wisatawan muslim (muslim friendly tourism). Aspek penilaian utama dalam KPHN 2016 meliputi Profile, Key Achievment, Unique Characteristics.
Aspek penilaian Profile meliputi pofil destinasi atau usaha serta komitmen pada kepatuhan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim, sertifikasi halal untuk produk makanan dan minuman, penyediaan fasilitas kemudahan untuk beribadah, dan komitmen yang tergambar dalam kebijakan, struktur organisasi, kepemimpinan, sistem operasional.
Aspek penilaian Key Achievements menggambarkan performance destinasi atau usaha, data pasar dan pekermbangannys, capaian dan target pasar, kepuasan konsumen, kinerja keuangan, sistem prosedur serta pembinaan SDM.
Aspek Unique Characteristics merupakan inovasi dan terobosan produk dan pelayanan yang sesuai pada komitmen pemenuhan kebutuhan wisatawan muslim.
TP3H Kementerian Pariwisata mengapresiasi partisipasi masyarakat, pemerintah daerah, dan dunia usaha yang sudah mengembangkan pariwisata halal dan turut serta dalam KPHN 2016. “Antusiasme masyarakat berpartisipasi dalam kompetisi ini sangat tinggi dan ini membangkitkan optimism bahwa pariwisata halal Indonesia akan menjadi unggulan di di dunia,”ujar Lokot Ahmad Enda Siregar, Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Budaya Kementerian Pariwisata, yang juga menjabat Sekretaris TP3H.
Jakarta, 25 Agustus 2016
Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H) Kementerian Pariwisata
Repubik Indonesia