Bus Trans Lampung beroperasi, puluhan sopir Bus Rapid Trans (BRT) merugi dan menggelar aksi mogok di Pull Cendana, Jalan Soekarno-Hatta, Rajabasa, Bandar Lampung, Kamis siang.
Aksi mogok kerja yang dilakukan puluhan Sopir BRT jurusan Rajabasa-Lampung, diduga akibat beroperasinya bus Trans Lampung bantuan dari Kementerian Perhubungan Darat yang dikelola oleh Provinsi Lampung.
“Sebab tarif bus Trans Lampung lebih murah Rp. 2000 di banding tarif BRT Rp.4000, oleh sebab itu kami merasa dirugikan,”kata salah seorang sopir BRT, Nowo.
“Kerugiannya jelas, jika penumpang kami berkurang, sudah pasti pendapatan kami juga berkurang. Bahkan bisa-bisa kami nombok untuk bayar setoran,”imbuhnya.
Menurutnya, pemerintah harus memperhatikan nasib sopir BRT, dengan meniadakan Bus Trans Lampung atau bus Trans Lampung tidak melintasi jalan Soekarno-Hatta.
“Dengan begitu, para sopir BRT tidak harus nombok uang setoran terus,”ungkapnya.
Dari informasi yang dihimpun di lokasi sekitar satu minggu 20 unit bus Trans Lampung jurusan Itera-Unila beroperasi. Dengan beroperasinya, bus Trans Lampung tersebut membuat 23 sopir BRT jurusan Rajabasa-Panjang dan Sopir BRT jurusan Rajabasa-Sukaraja merugi akibat kurangnya penumpang yang dilintasi oleh Bus Trans Lampung.
(Ed/PKN)