Partai berbasis Islam mewacanakan koalisi untuk melawan calon petahana pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ketua Badan pemenangan pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN DKI, Johan Musyawa optimistis koalisi ini dapat terbentuk.
“Ini merupakan jalan terbaik,” kata Johan di Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Sekretaris Fraksi Demokrat-PAN (FDPAN) DPRD DKI itu mengaku, gagasan tersebut diinisiatori Ketua DPW PPP versi Djan Faridz, Lulung Abraham Lunggana. Menurut dia, sangat baik untuk direalisasikan menjadi satu kekuatan penuh pada pesta demokrasi lokal di Jakarta.
“Pertemuan nanti akan menyatukan visi misi. Belum membahas cagub dan cawagub,” jelasnya.
Ditanya jadwal pertemuan, Johan mengatakan masih dibahas agar tidak bentrok dengan agenda lain.
“Tetapi, pastinya Senin (25/7/2016) itu sudah fixed. Tunggu saja ya,” ujarnya.
Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) DPW PKS DKI, Abdurahman Suhaimin menegaskan, pertemuan tersebut merupakan silaturahmi antar partai.
Dihubungi terpisah, pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Yusuf Wibisono menyatakan, rencana pembentukan poros Partai Islam pada Pilgub DKI sulit terbentuk. Apalagi, di PPP masih terjadi dualisme kepengurusan. Artinya, partai berlambang Ka’bah itu kemungkinan tidak akan bisa mengusung cagub.
“Kalau begitu kan jadi kurang kursinya,” ujarnya.
Apalagi, kata dia, kondisi politik saat ini jauh berbeda dengan kondisi politik pada awal era reformasi.
“Mereka (partai Islam) sudah sangat pragmatis,” tegasnya.
(Zaki/PM)