Pabrik Es yang berlokasi di Teluk Labuan, Pandeglang yang di danai dari APBN sebesar Rp. 2,,260 Milyar melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Banten sampai saat ini belum berfungsi.
Menurut penuturan warga setempat, pembangunan Pabrik Es tersebut dilaksanakan sudah 2 kali namun baik pembangunan yang pertama dan yang ke dua sama tidak berfungsi dan tidak ada manfaatnya, tentunya ini hanya menghamburkan uang rakyat, tapi anehnya pihak Pemerintah dan aparat penegak hukum tutup mata.
“Kami sebagai masyarakat tentunya menyayangkan hal ini menjadi kebiasaan di Propinsi Banten khususnya yang berkaitan dengan program bantuan untuk masyarakat nelayan di Teluk Labuan banyak di manfaatkan oleh oknum tertentu, artinya bantuan untuk masyarakat nelayan banyak yang tidak tepat sasaran, contohnya bantuan Perahu, bantuan jaring alat tangkap ikan dan lain lain, yang menikmatinya hanya orang- orang tertentu saja, sementara masyarakat nelayan tidak pernah mendapat bantuan” keluh warga.
Bidik Banten mencoba mendatangi kantor UPT PPPI Labuan, menurut Asep selaku kepala UPT PPPI Labuan terkait pembangunan Pabrik Es di Labuan, sejak awal pembangunan dan sampai sekarang pihaknya tidak ada perintah baik dari DKP Provinsi Banten maupun dari DKP Kabupaten Pandeglang, untuk mengawasi dan memonitoring terkait Pabrik Es di Teluk Labuan.
“Itu program kerja dan tanggung jawab DKP provinsi Banten”kata Asep.
Menurut Asep, terkait bantuan untuk Nelayan di akuinya ada yang tidak tepat sasaran, contohnya beberapa penerima bantuan pengadaan perahu.
“Ada yang di kuasai dan di miliki oleh ketua Kelompoknya saja”ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya berjanji akan memanggil pihak terkait untuk di lakukan pembinaan dan sosialisasi kepada para ketua yang menerima bantuan pengadaan perahu dari bantuan Pemerintah melalui DKP Pandeglang dan DKP Provinsi Banten.
“Agar bisa di mamfaatkan oleh seluruh anggota kelompoknya sehingga penyimpangan ini bisa di luruskan kembali”terangnya.
(Rezqi Hidayat)