Ditengah hiruk pikuk pesta demokrasi Pilkada Banten yang akan digelar pada 2017 mendatang bersama jargon politik para calon Gubernur yang katanya hendak memperjuangkan nasib rakyat, disebuah desa di kampung Gunung Dadap Kecamatan Gunung Kencana Kabupaten Lebak tinggal sebuah keluarga yang menempati rumah di bekas kandang kambing.
Adalah Satiman (41) bersama seorang istri yang tunawicara dan satu anaknya terpaksa tinggal di sebuah gubuk kecil bekas kandang kambing, lantaran tak memiliki rumah layak untuk mereka tinggali.
Ketika hujan turun, mereka tak kuasa membendung tetesan air dari atap yang bolong. Daung pisang menjadi satu-satunya alat untuk menutupi kebocoran tersebut.
Satiman dan keluarga yang hidup di Kampung Gunung Dadap, Desa Ciakar, Kecamatan Gunung Kencana, Lebak, Banten, pun tak kuasa menahan dingin. “Ditutupin sama daun pisang biar enggak netes air hujannya,” kata Satiman, Senin (18/07/2016).
Tak hanya hujan yang jadi permasalahan, udara pengap bercampur aroma tak sedap pun sehari-hari terasa di dalam rumah buruh serabutan itu.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Satiman mengandalkan hasil alam di sekitar rumahnya, seperti daun singkong yang direbus untuk makan demi mengisi kekosongan perut.
“Paling makan singkong rebus itu pun kalau ada. Kalau engga ya nunggu ada yang ngasih aja dari orang sini,” tukasnya.
Lantaran tak memiliki pekerjaan tetap, dirinya rela melakukan apa saja untuk keluarganya. Entah itu menjadi buruh tani dengan upah hanya Rp12 ribu per hari, itu pun jika ada yang membutuhkan tenaganya.
“Kadangkala mereka harus menahan lapar saja, karena tidak ada yang bisa dimakan. Jarang sekali mereka makan dengan nasi selayaknya makanan pokok,” kata salah seorang relawan yang mendapat laporan dari masyarakat terkait kondisi keluarga Satiman.
Endut bersama relawan lainnya dan KNPI Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, mengetuk nurani masyarakat Banten dan pemerintah daerah untuk bergotong royong membantu keluarga Satiman agar bisa hidup selayak nya. “Hingga kini belum ada bantuan dari Pemkab Lebak atau Pemprov Banten,” tegasnya.
(Zaki/Okz)