Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Wa lillahil-hamd, Gema takbir atau dalam bahasa lokal Cilegon lebih sering disebut takbiran keliling, di Kota Cilegon pada malam Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah tahun ini (06/07/2016) berjalan semarak dan kondusif dengan pengawalan petugas kepolisian yang siaga keliling dan berjaga di beberapa titik strategis.
Bidikan di lapangan, terpantau di jalan protokol takbiran keliling lebih di dominasi oleh puluhan mobil pick-up yang membawa belasan penumpang penabuh bedug dan penggema takbir, secara bergantian melewati jalan protokol Kota Cilegon dari mulai pukul 20.00 Wib sampai berita ini ditulis.
Selain mobil pick-up, takbiran keliling juga ada yang dilakukan dengan iring-iringan konvoi sepeda motor dimana beberapa motor yang membawa boncengan menabuh bedug dan alat musik lainnya, yang mengemudikan motor membunyikan klaslkson motor mengiringi gema takbir yang dikumandangkan bersama-sama.
Penggema takbir keliling yang umumnya berasal dari kampung-kampung di Kota Cilegon ini sengaja berkeliling ke kampung-kampung lain dan ke pusat Kota untuk menyemarakan dan menyambut hari kemenangan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah dan melestarikan tradisi takbiran keliling.
Hal ini ungkapkan Teguh, penggema takbir keliling yang mengajak puluhan pemuda lainnya mengendarai dua mobil Pick Up dari Kampung Palas, “Tadi kita keliling ke kampung-kampung terus muter ke jalan Kota sampai PCI, terus muter ke kampung lain lagi sampai jam 01.00 dini hari pulang untuk meramaikan gema takbir di kampung sendiri. Selain itu, takbiran keliling inikan tradisi turun menurun dari orang tua di kampung kita dulu, jadi harus dilestarikan”. Ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Santawi, dari Komunitas pemuda dari Kampung Temugiring Rt 04/02 kot Cilegon yang ikut menyemarakan takbiran keliling dengan konvoi motor dengan menarik gerobak sebagai wadah bedug besar, yang terpantau sedang melintasi bunderan Tugu Kota Cilegon. “Ini inisiatif kita komunitas Pemuda Temugiring untuk merayakan hari kemenangan, karena dari dulu juga sudah biasa dilakukan oleh pendahulu kita. Katanya.
(SR)