Mantan Teman Ahok Minta Maaf Kepada Warga Jakarta

821

eks teman ahokSalah satu eks relawan Teman Ahok, Paulus Romindo, menyebutkan bahwa apa yang dilakukan oleh relawan Teman Ahok dalam mengumpulkan KTP untuk mendukung Ahok banyak yang dimanipulasi. Hal itu diungkapkan dalam Konferensi Pers di Kafe Nyonya Dua, Cikini, Jakarta, Rabu (22/6).

“Kami nyatakan bahwa yang dikumpulkan oleh relawan Teman Ahok tidak semuanya benar. Saya meminta maaf kepada warga DKI Jakarta,” kata Paulus.

Paulus menjelaskan, dalam mekanismenya kebanyakan relawan Teman Ahok membarter setiap KTP yang yang sudah dihimpun oleh para penanggung jawab di setiap kelurahan sebelum diserahkan ke pengurus pusat Teman Ahok di Pejaten, baik secara langsung maupun melalui koordinator pos kelurahan.

“Ini dilakukan demi mengejar target pengumpulan KTP per pekan sebanyak 140 lembar,” ujar dia.

Dalam praktiknya, salah satu cara agar bisa menukar KTP dengan penanggung jawab lainnya yaitu mereka bertemu di markas pusat relawan Ahok di Pejaten. Kemudian berkenalan dan dengan mudah menukar KTP yang sudah mereka kumpulkan.

“Biasanya sesama penanggung jawab pos kelurahan menukar dengan menggunakan Gojek atau bertemu langsung dengan penanggung jawab pos lainnya,” tuturnya.

Paulus menceritakan, biasanya dalam satu KTP bisa digunakan untuk dua hingga tiga wilayah pos penanggung jawab kelurahan. “Misalnya yang di wilayah Barat bisa dibarter ke Selatan atau ke Timur,” ucapnya.

Paulus menjelaskan, manipulasi tersebut ada yang terverifikasi oleh pengurus Teman Ahok pusat dan ada yang tidak. Namun, kata dia, banyak juga KTP ganda yang ternyata tidak terverifikasi lantaran verifikasi tersebut dilakukan secara random.

“Biasanya kalau yang ketahuan memanipulasi itu akan dikenakan surat peringatan, bahkan dipecat,” ujar dia.

Di tempat yang sama, eks relawan Ahok bernama Ricard Sukarno mengatakan, kecurangan-kecurangan tersebut dibangun sendiri oleh Teman Ahok. “Kalau masalah kecurangan, barter, dan sebagainya, itu dibangun sendiri Teman Ahok, karena ada semacam pembiaran dengan kesalahan, kejar target, biar KTP-KTP dapat semuanya,” kata dia.

Ricard mengaku tidak ingin menjadi bagian dari perbuatan curang tersebut. Karena, kata dia, dalam pengumpulan KTP tersebut juga disinyalir ada aliran dana reklamasi.

“Saya klarifikasi lagi, kita mau jujur-jujur saja Teman Ahok terbuka. Apa adanya saya bongkar. Jangan kita pencitraan-pencitraan, bullshititu semua. Kita ada di lapangan, ya. Kita di lapangan,” ucap dia.

Bekas Teman Ahok yang memberikan keterangan pers berjumlah lima orang. Kelima orang tersebut yaitu Paulus Romindo yang merupakan penanggung jawab Kelurahan Kamal Jakarta Barat, Richard Sukarno penanggung jawab Kelurahan Kebon Kelapa Dua, Khusnul Nurul penanggung jawab Kelurahan Jati Baru Jakarta Pusat, kemudian Dodi Hendaryadi penanggung jawab Pinang Ranti, dan Dela Novianti yang merupakan anak dari Ricard.

republika.co.id