Bidik Banten, Depok – Peristiwa mutilasi 2 balita yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus, anggota Polres Melawi, Kalimantan Barat, mengejutkan instituti Polri. Mengantisipasi hal itu, Polres Depok pun membekali personel dengan bimbingan rohani.
“Untuk anggota yang muslim, kami lakukan bimbingan rohani dengan menggelar pengajian setiap Jumat pagi, baca Yasin dan tahlilan. Ini sebenarnya kami lakukan sebelum ada kejadian di Kalimantan Barat, sudah rutin setiap Jumat pagi,” jelas Kapolres Depok Kombes Dwiyono kepada detikcom, Senin (29/2/2016).
Pembinaan kerohanian itu dilakukan agar personel lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, sehingga setiap perilakunya bisa dibentengi dengan keimanan.
Upaya ini juga dilakukan untuk mencegah penyimpangan anggota dalam tugas. “Misalnya penyalahgunaan narkotika atau tindak pidana,” imbuhnya.
Selain itu, setiap kepala satuan kerja juga diimbau untuk lebih dekat dengan bawahannya. Karena seorang bawahan kadang kala merasa segan untuk menceritakan permasalahannya kepada pimpinan.
“Untuk itu kasatker harus lebih open (terbuka) kepada bawahannya, di samping itu sesama rekan kerja juga harus lebih peka dengan perubahan temannya. Misalnya yang biasa rajin masuk, jadi tidak masuk, agar bisa dicarikan solusinya bersama-sama sehingga tidak bisa jadi beban pikiran sendiri,” paparnya.
Tidak hanya itu, Polres Depok juga secara rutin melakukan tes psikologi terhadap personel, terutama kepada personel yang memegang senjata api.
Sumber: detik.com