Dukung Gerakan Hari Peduli Sampah, Pemprov DKI Terapkan Kantong Berbayar

2801

kantong plastik berbayarPemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung Gerakan clean up untuk bebas sampah 2020. Gerakan ini dilakukan bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional 2016 yang digelar Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, pagi ini.

Acara yang didukung oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup tersebut diawali dengan gerakan memungut sampah di delapan titik di Jakarta. Selain Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, acara ini juga diikuti sekitar 800 komunitas peduli lingkungan.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan acara serupa juga sudah melakukan gotong royong membersihkan lingkungan di kelurahan-kelurahan se-Jakarta.

“Sejak kemarin Jakarta menggelar acara seperti ini di seluruh kecamatan hingga kelurahan di Jakarta sampai hari ini,” kata Djarot di lokasi, Minggu (21/2).

Upaya lain, kata Djarot, adalah dengan menekan angka penggunaan kantong plastik yang ada di Jakarta. Sebab, limbah sampah plastik adalah salah satu yang terbesar. Selain itu, sampah plastik berpotensi besar merusak lingkungan karena sifatnya yang susah terurai.

“Jakarta memproduksi sampah sekitar 6.500-7.000 ton per hari, di antara sampah itu terdapat sampah anorganik dan berbahan plastik. Sampah plastik biasanya terurai 500-1.000 tahun ke depan,” jelasnya.

Melihat kondisi ini, Djarot mengaku Pemprov DKI Jakarta akan meminimalisir konsumsi plastik dengan menerapkan plastik berbayar. Rencananya, penerapan plastik berbayar akan segera dibahas secara lebih detil oleh jajaran SKPD DKI untuk dibuatkan Peraturan Gubernur atau Peraturan Daerah.

Ditambahkannya, saat ini pihaknya sedang membahas mengenai usulan harga plastik berbayar ini. Djarot menyebut kemungkinan harga satuan untuk plastik berbayar ini dibanderol dengan harga Rp 5.000.

“Dalam momentum seperti uji Jakarta mendeklarasikan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tas kresek berbayar. Dan sebagian besar sampah sampah kita adalah plastik. Tas ini harus berbayar di pasar atau retail-retail. Dan mereka harus membayar Rp. 5.000 untuk beli tas ini,” tandasnya.

Seperti diketahui, acara ini berujung pada deklarasi revolusi mental menuju indonesia bersih sampah 2020 yang dibacakan oleh Wali kota Jakarta Pusat Mangara Pardede sebagai perwakilan Pemprov DKI Jakarta.

(Boy)