Pendistribusian Raskin berbubuk dan berkutu yang menyebabkan tidak layak untuk dikonsumsi yang kini beredar luas pada sejumlah rumah tangga sasaran (RTS) dapat berdampak serius pada kesehatan jika warga tak mampu memaksakan mengkonsumsi beras tidak layak tersebut, sejumlah warga dapat terancam gizi buruk lantaran kandungan zat pada beras sudah tidak utuh.
Rossy Sukmawaty, yang merupakan ahli gizi mengungkapkan, pihak Kelurahan sudah semestinya selaku penyalur koordinator antara warga sebagai pihak penerima dengan pihak bulog yang mendistribusikan melakukan pengecekan kelayakan beras yang hendak disalurkan sehingga beras raskin tak layak konsumsi dapat segera diganti dan tidak sampai ke tangan warga.
“Beras yang sudah menjadi bubuk, hancur, berbau dan berkutu sudah tidak lagi layak untuk dikonsumsi lantaran hal ini juga mempengaruhi kadar kandungan gizi pada beras tersebut terlebih jika raskin yang sudah tidak layak ini menjadi satu-satunya sumber makanan warga miskin yang dikhawatirkan dapat menyebabkan gizi buruk akibat gizi yang terkandung didalamnya sudah tidak utuh lagi” ujarnya
Reportase: A Fernando
pihak kelurahan dihimbau agar koordinasi dengan baik dengan pihak bulog selaku penyedia raskin sehingga beras tak layak dikonsumsi tidak lagi didistribusikan kepada rakyat miskin yang menerimanya. Tambahnya rossy