Komisi I DPRD kota Cilegon menuding penyelenggara pemilihan kepala daerah kota Cilegon yakni komisi pemilihan umum (KPU) kota Cilegon tidak melakukan sosialisasi secara maksimal kepada seluruh calon pemilih, akibatnya jumlah partisipasi pemilih terancam menurun lantaran banyak warga belum mengetahui kapal dilaksanakannya pemungutan suara akan digelar.
Hal tersebut terungkap saat komisi I DPRD kota Cilegon menggelar dengar pendapat atau hearing dengan KPU dan Panwaskada di ruang rapat DPRD kota Cilegon, Syarif Ridwan seorang anggota komisi I DPRD kota Cilegon mengaku pesimis dengan target perlolehan jumlah suara dari partisipasi pemilih yang ditargetkan oleh komisi pemilihan umum kota Cilegon pada 9 desember mendatang dapat mencapai 70 hingga 80 persen.
“Karena dari pantauan kami, masih banyak laporan dari masyarakat belum mengetahui pemilihan kepala daerah kapal akan digelar, bahkan sosialisasi pilkada ke beberapa pelosok daerah di kota Cilegon belum dilakukan sehingga sejumlah warga tidak mengetahui kapan pemilihan Walikota dan wakil Walikota Cilegon akan digelar”Ucap Syarif.
Selain Syarif Ridwan, seorang anggota komisi I DPRD kota Cilegon lainnya yakni Erik Rebi’in juga mengatakan hal yang sama karena menurutnya, sampai saat ini masih ada juga warga maupun masyarakat yang menanyakan prihal calon Walikota yang menjadi peserta pilkada, untuk gambarnya saja (spanduk red) mereka belum melihat.
“Kita berharap KPU dapat memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk terus melakukan sosialisasi hingga ke masyarakat ke tingkat bawah dengan tidak mengandalkan alat sosialisasi yang dipasang terbatas sehingga seluruh tahapan pilkada dapat tersosialisasi dengan baik” ujar Politisi Nasdem ini.
Reportase: Z Fernando
Comments are closed.