Musim kemarau yang melanda hampir seluruh wilayah kecamatan di kota cilegon menyebabkan sumber air warga di beberapa perkampungan menjadi mengering, tidak hanya di gunung batur dan cipala, warga di lingkungan kavling, kelurahan lebak gede, kecamatan pulo merak juga mengalami hal tersebut yang akibatnya warga antre memompa air demi mendapat air keruh dan berasa asin dari pompa air milik seorang warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Dalam pantauan di lapangan, puluhan jeriken tambak berjejer melingkar mengeliligi sebuah pompa air satu-satunya milik warga di lingkungan kavling, kini terpaksa harus ikut mengantre untuk antre memperoleh air akibat mengeringnya air sumur.
Aisyah seorang warga yang ikut mengantre mengaku, karena kwalitas air yang keruh dan berasa asin biasanya antre mengambil air selalu terjadi setiap pagi dan sore hari, lantaran kondisi air yang tidak layak untuk dikonsumsi warga hanya menggunakan air tersebut hanya untuk keperluan mencuci dan mandi, sedangkan untuk keperluan konsumsi (memasak red) saya terpaksa membeli dengan harga dua rupiah untuk setiap jeriken
“Gimana mau menggunakan air untuk memasak dari pompa air, lah airnya keruh dan kotor serta berasa asin karena tidak ada sumber air lain, ya terpaksa tetap menggunakan air di pompa ini”. keluhnya
Sementara itu, menanggapi hal tersebut, menurut camat pulomerak, juhadi M syukur mengatakan, pihaknya mengaku belum mengetahui kekeringan yang melanda kawasan tersebut, namun selama ini dirinya mengaku telah menyalurkan bantuan air bersih ke lokasi yang dilanda kekeringan.
“Ya biasanya kita kirimkan bantuan air bersih dari perusahaan daerah air minum (PDAM) apabila ada permintaan dari warga yang mengalami kekeringan”. Ujar juhadi
Juhadi menghimbau kepada warga agar segera melaporkan apabila terjadi kekeringan dan tidak ada air agar segera dikirimkan bantuan air bersih.
Reportase: A Fernando/Hendra
Comments are closed.