Memasuki musim kemarau yang melanda beberapa daerah di provinsi banten, kini mulai melanda lahan sawah pertanian di kota cilegon. hasil panen dari pertanian pun terancam menurun karena dari 306 hektar lahan sawah, 23 hektar lahan sawah sudah terkena kekeringan.
Kepala bidang pertanian pada dinas pertanian dan kelautan, mas andang eka priya mengatakan, berdasarkan data yang tercatat di dinas pertanian dan kelautan kota cilegon, kekeringan yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah kecamatan.
“ini terjadi lantaran persawahan di kota cilegon merupakan sawah tadah hujan, akibatnya tanaman padi milik petani terancam puso dan gagal panen serta akibat minimnya pengairan tanaman padi di sejumlah areal pertanian”. ujarnya
Mas adang mengaku, beberapa daerah terparah diantaranya yakni, wilayah kecamatan pulomerak, cibeber, citangkil dan kecamatan cilegon dari delapan kecamatan yang ada. dan empat kecamatan tersebut tercatat menjadi wilayah yang paling parah dilanda kekeringan.
“Kita tidak bisa berbuat banyak, dan sudah melakukan upaya untuk mengurangi dampak dari kekeringan yang melanda sejumlah lahan pertanian dengan memerikan bantuan alat pompa air kepada para petani di sejumlah wilayah kecamatan”. Tambahnya
sementara itu, meski hasil panen dipastikan menurun akibat diperngaruhi kurangnya pengairan pada musim tanam kali ini, dinas pertanian dan kelautan berharap kekeringan yang menyerang tanaman padi usian 60 hari milik para petani tidak mempengaruhi hasil produksi pertanian seraca signifikan sehingga petani tidak mengalami kerugian yang cukup besar.