Munculnya pencatutan foto copy KTP dan tanda tangan dukungan terhadap bakal calon Walikota Cilegon dari jalur Independent, Sudarmana-Marfi Fahzan, di sejumlah wilayah di kota Cilegon, membuat prihatin akan adanya pelaksanaan pesta Demokrasi yang dicederai dengan tindakan kecurangan dan manipulasi.
Wakil ketua DPD Partai Amanat Nasional, Syaefullah Asas mengaku adanya temuan di lapangan dengan banyaknya pencatutan foto copy KTP dan tanda tangan palsu dalam memberikan dukungan pada salah satu bakal calon Walikota dari jalur Independent, yakni Sudarmana-Marfi Fahzan.
Hal itu terjadi terhadap istrinya sendiri, “saat adanya tim verifikasi data di Kelurahan terdapat foto copy KTP istri saya, padahal tidak ada pernyatan sikap dukungan terhadap calon independent.
Sementara itu, bakal calon Walikota Cilegon, Ali Mujahidin mengatakan, pencatutan KTP dan pemalsuan tanda tangan akan memicu konflik dalam Pilkada Cilegon, pasalnya, warga merasa dirugikan karena tidak merasa memberikan foto copy KTP dukungan tanda tangan terhadap bakal calon walikota, “lakukanlah pemilihan kepala Daerah secara fair sebelum ada pihak-pihak terkait yang melaporkan tindakan kecurangan dan kebohongan”.
Ali Mujahidin juga meminta pada pelaksanaan tahapan Pilkada ini, setiap calon yang masuk dalam bursa pencalonan, harus mengikuti test urine, bila perlu test pemeriksaan darah hingga memotong rambut, karena para calon kepala Daerah harus bebas dari penyalahgunaan narkoba.
“Masa ketika terpilih kepala Daerahnya mengkonsumsi Narkoba”. Cetus Mumu.
Reprtase: A Fernando