Dua anggota pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ditangkap, yakni Hussein Ali Syaddad (23 tahun) dan Amir Ahmed Ali (25 tahun) membuat pernyataan mengejutkan dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Keduanya mengaku telah mengkonsumsi obat halusinogen (narkoba yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat mengubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu) untuk melindungi mereka dari kengerian perang.
Yang mengherankan, kedua pemuda ini mengecam ISIS dalam wawancara tersebut. “Ketika kami memasuki pertempuran, kami mengkonsumsi pil yang akan mengubah persepsi kami tentang apa yang terjadi,” kata Ali Syaddad pada Rudaw, surat kabar Irak, setelah mereka ditangkap oleh pasukan bersenjata Kuridis di Suriah.
“Ada pil seperti Zolan (obat anti-kecemasan) yang mempengaruhi persepsi Anda. Ketika kami mempersiapkan diri untuk perang, pil-pil itu sudah dibagikan pada kami. Kami menelannya hanya saat kami memasuki pertempuran sehingga efeknya maksimal,” kata Ali Syaddad.
Ali Syaddad mengatakan bahwa ia sedang belajar menjadi anggota dari Tentara Pembebasan Suriah (FSA) sebelum akhirnya bergabung dengan ISIS. Ia mengaku menyesal telah bergabung dan sekarang ingin kembali ke kehidupan sebelumnya.
Sebelumnya, mereka diajarkan untuk percaya bahwa ISIS harus memerintah seluruh dunia dan melihat Tuhan menghukum orang-orang yang menentang ISIS. “Mereka (pimpinan ISIS) mengatakan kami harus berjuang dan jika kami terbunuh maka kami akan berakhir di surga bersama malaikat. Saya pikir musuh kami adalah kafir, tapi saya pikir saya diajarkan salah. Sekarang saya menyesal,” ujar Ali Syaddad.
Milisi ISIS lainnya yang ditangkap dengan nama Amir Ali mengaku telah dipaksa untuk bergabung dengan ISIS setelah FSA terlibat dengan kelompok jihad.
Reportase: Roby/beberapa sumber
Comments are closed.