Memasuki musim awal panen padi, sejumlah petani di Kota Cilegon mengalami kerugian yang cukup besar. Ini diakibatkan adanya serangan hama ulet yang membuat hasil pertanian padi menyusut tajam.
Hektaran sawah di kawasan Kecamatan Jombang, Kota Cilegon yang sudah siap panen diserang hama ulet. Daun-daun padi yang mulai berisi juga mongering, sehingga menyebabkan sebagian dahan dan buahnya mati, memutih sebelum berbuah.
Bahkan akibat serangan hama ini sejumlah petani dikawasan Panggung Rawi memilih memanen tanaman padinya lebih awal, untuk menghindari kerugian yang cukup besar.
Para petani yang tengah memanen padi hasil pertaniannya, tidak sedikit yang mengalami kerugian pada awal musim panen kali ini. Para petani harus puas dengan hasil yang kurang maksimal, karena hasil produksi pertaniannya menyusut tajam.
Dari satu hektar lahan sawah, yang biasanya para petani bisa memanen sekitar enam ton padi, akibat serangan hama ulat lahan pertanian para petani akhirnya berdampak pada hasil produksi padinya. “Akibatnya mengalami penurunan hingga dua ton perhektarnya,” ujar Arjuki, salah seorang petani yang saat ditemui sedang menjemur gabah hasil panen di kawasan tersebut.
Tidak hanya itu, kerugian petani akibat serangan hama ula, juga dihantam dengan anjloknya harga gabah yang mulai turun dipasaran. Jika sebelumnya harga gabah dikisaran Rp.5.500 perkilogram, kini hanya Rp.4.500. per kilogramnya.
“Banyak para petani memanen di beberapa daerah yang juga mengakibatkan turunnya harga padi,” ungkapnya.
Reportase: A. Fernando
Comments are closed.