Melihat potensi penyerapan jagung pada wilayah industri yang cukup tinggi, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon rencana menggagas daerah Cikerai, Kecamatan Cibeber, menjadi sentra penghasil jagung.
Kendati lokasi lahan tak memungkinkan untuk ditanami jagung, mengingat kondisi lahannya hanya bisa ditanami pada musim penghujan, tetapi akan digagas menjadi area lahan pertanian produksi jagung.
“Lahan pertanian dilingkungan Cikerai digagas akan dijadikan area lahan pertanian produksi jagung,” kata Walikota Tb. Iman Ariyadi.
Menurut Walikota, setelah pemerintah melakukan koordinasi dengan PT. Rewood, salah satu perusahaan besar pengolah tepung jagung di Cilegon, yang menyatakan siap menampung hasil produksi pertanian jagung masyarakat petani di Kota Cilegon.
Diungkapkan Walikota, lahan pertanian di Cikerai saat ini masih didominasi pertanian kacang, timun dan padi, yang harganya jauh relatif lebih murah dibanding dengan jagung. Untuk itu Pemkot berharap para petani dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan mengembangkan pertanian jagung yang dapat meningkatkan nilai ekonomi.
Sementara menurut Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon, Andi Affandi, meski produksi pertanian jagung dapat dilakukan di daerah Cikerai, tapi masa pertaniannya dapat terhambat. Ini karena kondisi lahan pertanian di Cikerai statusnya merupakan lahan tadah hujan sehingga perlu persiapan yang matang.
Dia menjelaskan, pembukaan area lahan produksi jagung juga memungkinkan dilakukan di beberapa kawasan kecamatan lain, yang sistem pengairannya lebih mudah. Seperti di daerah Kecamatan Purwakarta, Cibeber, Cilegon dan beberapa kecamatan lainnya.
Reportasi: A. Fernando.