Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Banten menargetkan penyelesaian program listrik desa (prolisdes) hingga 2017.
“Targetnya semua rumah tangga di Banten teraliri listrik hingga 2017. Kendati demikian, hal ini tergantung dukungan anggarannya karena kemampuan saat ini hanya 25.000 sambungan tiap tahun,” kata Kepala Distamben Provinsi Banten Eko Palmadi usai dilantik Plt. Gubernur Banten Rano Karno di Serang, Rabu (29/10/2014).
Dalam program listrik desa di Banten, kata Eko, saat ini masih ada sekitar 350.000 rumah tangga yang belum teraliri listrik.
Sementara itu, kemampuan anggaran yang dimiliki Dinas Pertambangan untuk program tersebut hanya untuk 25.000 satuan sambungan rumah setiap tahunnya.
“Sepertinya kalau kemampuan anggarannya masih tetap hanya untuk 25.000 sambungan setiap tahun, sulit tercapai sampai 2017, kecuali ada penambahan kuota satuan sambungan pada tahun-tahun berikutnya, mungkin 2017 bisa tercapai,” kata Eko Palmadi yang baru dilantik menggantikan Kepala Distamben Banten sebelumnya Cepi Suardi Noor yang meninggal dunia sekitar satu bulan lalu.
Menurut Eko, daerah-daerah yang paling banyak belum tersentuh aliran listrik berada di wilayah selatan, yakni di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Dalam kesempatan tersebut, Plt. Gubernur Banten Rano Karno meminta pejabat baru Distamben agar segera mempercepat target rasio elektrifikasi di Provinsi Banten.
Selain itu, Distamben juga segera berkordinasi dengan pusat untuk pemanfaatan tenaga panas bumi yang dimiliki Banten, yakni di Rawa Danau Serang dan Gunung Endut Lebak.
“Pejabat Distamben yang baru dilantik, saya minta segera mengejar target-target kelistrikan dan pertambangan yang belum tercapai, salah satunya meningkatkan rasio elektrifikasi di Banten,” kata Rano.
Editor: Krishna
Sumber: Antara