Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) berjanji akan terus berupaya melengserkan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dari jabatannya jika jadi Gubernur DKI. Mereka pun berniat akan mengerahkan sejuta massa pada 10 November mendatang ke kantor Balaikota.
Salah satu alasan yang mendasari penolakan tersebut karena Ahok atas kepemimpinannya selama ini, karena dia dianggap telah berbuat arogan dan melanggar norma agama serta norma budaya. “Atas dasar itulah, kami akan melakukan penolakan keras terhadap Ahok. Sejuta umat muslim akan turun ke jalan untuk penolakan tersebut,” kata Habib Rizieq Shihab dalam konferensi pers di kediaman KH Fachrurrazy, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (14/10).
Menurutnya, semua yang dilakukan Ahok selama ini, tidak sesuai dengan undang-undang nomor 32 tahun 2004 dan undang-undang no 23 tahun 2014. Dimana seorang gubernur harus menjaga norma agama, norma budaya sebagai kearifan lokal. “Ahok sebagai pemimpin tidak memenuhi syarat itu seperti yang tercantum dalam undang-undang. Baik sebagai gubernur maupun wakil gubernur,” ujarnya.
Selain itu, Rieziq juga menilai Ahok tidak dapat menjaga stabilitas politik. Karena itu, sudah saatnya DPRD menggunakan hak interpelasi, hak angket maupun hak inpeachment untuk melengserkan Ahok. “Artinya secara konstitusi Ahok sudah melanggar dan ini sudah saatnya Ahok dilengserkan oleh DPRD dengan menggunakan hak yang mereka miliki,” ungkapnya.
Sementara itu, KH Fachrurrazy mengatakan, alasan penolakan Ahok salah satunya adalah Ahok sering mengumbar komentar yang tidak pantas diucapkan sebagai pejabat publik. “Ia juga sering berlaku arogan dan tidak sopan kepada para pejabat di bawahnya. Ahok juga membuat kebijakan yang mengobok-obok syariat Islam,” ungkapnya.
Salah satu syariat islam yang dianggap dinodai Ahok adalah, belum lama ini dia melarang pemotongan hewan kurban di lingkungan masjid dan sekolah. Hal itu dinilai bertentangan karena tidak sepantasnya peraturan itu keluar. “Yang jelas kami akan berupaya melengserkan Ahok dari jabatannya saat ini,” tegasnya.
Comments are closed.