Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang memasuki usia enam tahun setelah pemekaran berhasil meraih predikat terbaik pertama sebagai Daerah Otonomi Baru dari pemerintah pusat setelah bersaing dengan 32 kabupaten dan kota baru di seluruh Indonesia.
“Keberhasilan ini bukti adanya kerjasama dan peran aktif seluruh lapisan masyarakat dalam upaya membangun serta menata kawasan yang sebelumnya masuk di wilayah Kab. Tangerang,” kata Walikota Tangsel
Airin Rachmi Diany didampingi Kepala Bagian Pemerintahan M. Jubair dan Kabag Humas setempat Dedi R, Senin (13/10).
Walaupun hanya unggul 0,1 poin atau 80,5 Kota Tangsel berhasil menggalahkan Kab. Meranti, Kepulauan Riau yang mengumpulkan nilai total 80,4 poin, tambah dia, tetapi Kota Tangsel memiliki keunggulan lainnya. Untuk urutan ketiga diraih Kota Sungai Penuh, Jambi yang meraih nilai 79,0.
Kegiatan tahapan penilaian Daerah Otonomi Baru dilakukan pemerintah pusat sejak tahun 2013 oleh Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (Ditjen Otda) Kementerian Dalam Negeri dan yang dinilai ada sekitar 32 daerah kabupaten dan kota hasil pemekaran.
Kriteria penilaian, imbuh M. Jubair, adalah daerah pemekaran yang dilakukan tahun 2008 hingga 2009 serta baru dinilai secara bertahap maupun berkala dari tahun 2013 lalu seperti penilaian struktur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan lainnya.
Peningkatan APBD yang terjadi setiap tahun di Kota Tangsel tentunya juga menjadi salah satu penilaian penting keberhasilan ini. Terlebih APBD tahun 2014 bisa mencapai Rp 2,4 triliun dari sebelumnya hanya Rp 1 triliun, program Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang diimbangi infrastruktur memadai dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terus meningkat kurun waktu dua hingga tiga tahun belakangan juga menjadi salah satu penilaian tersendiri.
(anton)
