Selain dikenal dengan kota Industri, kota Cilegon pun terkenal dengan bisnis kuliner nasi Uduk dan Tempe Mendoan yang sudah marak dan berkembang di kota Cilegon. Siapa sangka, bisnis yang sederhana ini memiliki sumber penghasilan yang menjanjikan, jika di kelola dengan baik dan benar.
Saat di wawancarai salah satu penjual nasi uduk dan tempe mendoan yang berada di Jalan Maulana Yusuf No. 1 samping Rel Kereta Api, Kecamatan Citangkil, kota Cilegon. Aris, mengaku setiap hari dirinya pergi ke pasar untuk belanja barang dagangan.
“Setiap hari, saya bisa menghabiskan 10 kilogram beras dan 40 papan tempe,” ungkap Aris. Buka dari pukul 21.00 hingga 02.00. Aris mengatakan dari penjualan nasi uduk dan tempe mendoan, bisa menghasilkan keuntungan.
“Disebabkan kurangnya SDM, 1 hari biasanya saya mendapatkan penghasilan Rp. 500.000, itupun di potong dengan modal untuk besok dagang,” katanya. Lanjut Aris, dari potongan modal itu masih bisa menghasilkan keuntungan.
“Paling bersihnya sekitar Rp. 300.000 atau Rp 250.000 per hari,” lanjutnya Aris menjelaskan, dari penjualan nasi uduk dan tempe mendoan bisa menafkahi keluarga dan membiayai anaknya sekolah. “Sudah 4 tahun saya menjual nasi uduk, dulu tahun 2010, saya berjualan di Kavling dekat SDN 8 kota Cilegon, hanya bisa bertahan 1 tahun, disebabkan sekarang tidak diperbolehkan lagi berjualan di SDN itu. Tahun 2011 saya pindah dan berjualan didekat rel ini hingga sekarang,” jelasnya. (Acil)