Banyak Hunian Warga Tergusur, Pemerintah Diminta Tanggap

722

Rencana penggusuran puluhan rumah warga di Lingkungan Cikuasa Pantai, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol yang dilakukan oleh H. Utok Hariyanto bertujuan untuk dijadikan kegiatan galian C, ditanggapi oleh Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari Komunitas Pencinta Alam (Kopling), Dedi Kusnedi.

Ia mengatakan, semestinya pemerintah bisa memberikan sisi terbaik untuk kedua belah pihak, khususnya bagi masyarat yang sudah tinggal puluhan tahun. “Harusnya Lurah setempat tidak semena-mena terhadap warganya,walaupun mereka bukan pribumi, tetapi kebanyakan dari mereka sudah mempunyai KTP sesuai domisili tempat tinggal. Untuk itu, lanjutnya, Dedi, menyesalkan langkah pihak kelurahan yang memberikan izin penggusuran.” Ujar Dedi Kusnedi.

Di sisi lain, terkait kegiatan galian C, pihak pengelola wajib memiliki dokumen LH/ijin lingkungan dan bertindak tegas terhadap pelaku tindakan pidana LH sesudai dengan undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang PPLH, khususnya pasal 109. Sementara itu, Jaman salah seorang warga Lingkungan Cikuasa Pantai, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol yang sudah 20 tahun tinggal harus rela banguna rumahnya dibongkar terkait adanya kegiatan galian C milik Utok Hariyanto yang disinyalir terjadinya tindakan penggusuran puluhan rumah warga.

Kini, Jaman bersama Istrinya harus rela tinggal diamparan tempat tinggal tetangganya, lantaran tempat tinggal jaman sudah dibongkar karena alat berat sudah didatangkan sebelum adanya sosialisasi kepada puluhan warga yang mendiami lahan yang akan dijadikan proyek galian C tersebut.

“Ketika saya pulang dari mencari rongsokan, saya kaget rumah saya sudah dibongkar dan alat berat juga sudah ada, terpaksa saya tidur diampar rumah tetangga karena saya tidak mampu untuk membeli kembali material-material bangunan.” Ujar Jaman saat ditemui wartawan bidikbanten.com, Minggu (1/6).

Ia mengatakan, bukan hanya tempat tinggalnya saja yang dibongkar tetapi ada warga lain yang rumahnya juga sudah dibongkar, dan kini menjadi gelandangan. “Sudah ada beberapa bangunan yang tergusur sejak adanya galian C ini. Bahkan, sekarang ada yang jadi gelandangan di pinggir jalan Hotel Beach Merak,” katanya. (Arif)