Partai Demokrat terlihat mulai gamang soal putusan bersikap netral alias tak masuk koalisi poros PDI Perjuangan yang mengusung Joko Widodo dan Jusuf Kalla maupun poros Gerindra yang mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Partai ini mengaku tertarik dengan gagasan Prabowo dan Hatta.
“Tadi pas deklarasinya Pak Prabowo-Hatta, ada kalimat di mana Prabowo menyatakan akan melanjutkan program yang disukai rakyat yang dikerjakan SBY, tentunya kami akan mendukung,” ucap Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik seusai pertemuan SBY dengan Prabowo-Hatta di Cikeas, Bogor, Senin (19/5/2014).
Wacik mengaku ide dan gagasan Prabowo-Hatta juga dianggap mirip dengan program pemerintahan saat ini. Lantaran hal tersebut, Wacik mengatakan, Partai Demokrat memutuskan akan mendengarkan visi dan misi Prabowo-Hatta. “Tim Prabowo-Hatta akan berikan paparan lengkap tentang apa yang akan dilakukan dalam lima tahun,” ucap dia.
Wacik memperkirakan Prabowo-Hatta baru akan bisa mempresentasikan visi dan misinya di hadapan SBY dalam waktu satu pekan ke depan setelah SBY pulang dari kunjungan kerja ke Filipina. “Setelah mendengarkan visi dan misi itu, Partai Demokrat baru ambil sikap finalnya,” ucap Menteri ESDM ini.
Sementara itu, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan membantah ada pembicaraan power sharing dalam pertemuan SBY dan Prabowo-Hatta. “Oh belum… belum. Kami hanya bicara tentang platform, kami berbicara tentang bagaimana membangun bangsa,” imbuhnya.