Para pelaku pencabulan anak dibawah umur SF, RJ, SM, IM, WW dan NS membeberkan diary atau buku harian milik HLD (14). Didalam diari tersebut terdapat beberapa tulisan yang mengungkapkan kegiatan HLD dengan beberapa pria yang pernah meniduri HLD sebelum kasus ini terungkap, Senin (13/5).
Salah satu pelaku, RJ mengatakan, pihaknya memiki diari milik HLD didalamnya banyak menceritakan perbuatan asusila yang dilakukan oleh korban selain dirinya. Bahkan, dirinya mengklaim bahwa telah dijebak oleh seseorang yang memang sengaja ingin menjatuhkan harga dirinya.
“Didalam diari ini ada yang menceritakan bagaimana HLD dengan empat orang laki-laki melakukan hubungan intim layaknya suami istri. Saya juga mengakui jika sudah melakukan hubungan intim dengan HLD disebuah hotel pada tanggal 23 April 2014 lalu. Tapi itu atas dasar ajakan HLD dan saya membayar dia sebanyak 150 ribu setelah itu. Ini memang sengaja dibuat agar saya dijebloskan ke penjara,” katanya saat ditemui di sel tahanan Polres Cilegon, Senin (13/5).
RJ mengungkapkan, HLD ini merupakan perempuan hiperseks. Karena dari pengakuan pacar korban dirinya sudah sering melakukan hubungan terlarang itu sejak tahun 2013 lalu. Bahkan, dalam satu hari saja HLD dan pacar korban bisa melakukannya berulang-ulang.
“HLD sering mengajak hubungan badan dengan pacarnya NS. Sekali berhubungan badan bisa dilakukan berulang-ulang bahkan bisa lebih dari tiga kali dan ini atas keinginan HLD,” ungkapnya.
Bahkan, RJ mencurigai bahwa dirinya memang sengaj menjadi target utama yang akan dijebloskan kepenjara. Karena ada pengakuan dari empat tersangka lainnya SM, IM, WW dan NS diminta untuk melarikan diri oleh orangtua korban DN keluar daerah untuk menghindari kasus tersebut.
“Saya tidak berbohong, nanti bisa tanyakan langsung kepada mereka. Kalau mereka pernah di SMS dan bertemu dengan orangtua dan paman korban yang memerintahkan ke empat pelaku itu melarikan diri,” ujarnya.
Tersangka lainnya, WW membenarkan jika orangtua korban DN sudah memerintahkan dirinya dan tiga orang lainnya untuk kabur ke daerah Jawa untuk sementara waktu. Akan tetapi, WW mengaku menyesal telah melakukan perbuatannya itu, sehingga dirinya dan tiga orang lainnya sengaja menyerahkan diri kepada yang berwajib.
“Pertama lewat SMS saya disuruh kabur, keduanya saya diajak ketemu di warung dengan orangtua dan paman HLD,”ujarnya.
Ditempat yang sama, NS membeberkan, bahwa hubungan asmara hingga keranjang dengan HLD sudah dilakukannya sejak tahun 2013 lalu, NS dan HLD sering melakukan hubungan layaknya suami istri, pertama kali dirumah kakek NS di Kebon Dalem, selanjutnya yaitu di rumah tante NS di Palm Hill, di rumah HLD dan rumah NS. “HLD dan saya pertama kali hubungan badan di rumah mbah, setelah itu saya sering melakukannya sampai berulang-ulang di beberapa tempat,” katanya
Sementara itu, keluarga korban Rahmat mengatakan, bukti-bukti seperti diari dan pengakuan para tersangka diduga hanyalah sebuah pembelaan bagi para pelaku pencabulan. Pihaknya tidak merasa terusik dengan bukti-bukti itu. Sebab, pihaknya sudah menyerahkan sepenuhnya kepada petugas kepolisian.
“Wajar yang namanya pelaku pasti melakukan pembelaan, yang pasti kita sudah serahkan semuanya kepada kepolisian. Jika memang bersalah ya harus ditindak,” katanya singkat. Diberitakan sebelumnya, SJ dilaporkan ke orangtua HLD karena diduga menikahi siri anaknya. Setelah polisi melakukan penyelidikan, HLD juga ternyata mengaku pernah digauli oleh oleh enam orang lainnya.
Comments are closed.