Ribuan warga Ciwandan yang sejak siang tadi, (07/03) memenuhi pintu depan halaman PT Posco mendesak perusahaan menghentikan kegiatan sementara produksinya, lantaran dari produksi perdana yang dihasilkan itu telah menyebabkan pencemaran udara berupa taburan debu besi yang mengotori rumah dan mengganggu kesehatan masyarakat setempat.
“Dari hasil pertemuan kemarin bersama pihak Posco, mereka (pihak Posco) mengakui telah gagal dalam percobaan produksi atau try out perdananya. Nah, akibat yang di timbulkan dari kegagalan itu adalah bertaburannya debu besi jenis antrasi yang berterbangan kesana kemari mengikuti arah angin, akibatnya rumah-rumah warga yang berada di sekitar perusahaan menjadi korban pencemaran ini” Ujar Hasbi, tokoh masyarakat Cigading.
Bahkan Pihak Posco, lanjut Hasbi, berencana akan membuat pagar bambu yang akan dipasang disepanjang lingkungan perusahaanya untuk mengantisipasi taburan debu besi yang mencemari lingkungan itu. “Saya malah heran, taburan debu besi yang mencemari rumah warga kami itu bukan semacam benda yang bisa di tahan dengan bambu, jadi gimana mereka mau menahannya dan setinggi apa, kemudian alternatif kedua pihak Posco sebelumnya juga berencana akan memasang jaring atau net yang menurut mereka guna meminimalisir pencemaran debu besi itu, nah kami malah tambah kesal di buatnya” terang Hasbi.
Aksi Demonstrasi warga Ciwandan yang mendesak penutupan pabrik itu menjadi jalan akhir lantaran hasil pertemuan mereka kemarin tidak menuai hasil sesuai keinginan warga, ribuan demonstran yang datang dari Ciwandan tersebut menuntut pertanggung jawaban perusahaan yang telah mencemari wilayah mereka. (Aksa/BBO)