Sejumlah Tokoh Masyarakat Ciwandan Dan Anggota DPRD Cilegon Oncog PT Posco

1294
debu besi PT POSCO
Jenis Pencemaran debu besi (antrasit) dari PT Posco

Sejumlah tokoh masyarakat dan tiga anggota DPRD Cilegon, Sihabudin Sidik, Bustomi Dan Rahmat, siang tadi (0/03) mendatangi PT krakatau Posco, mereka kesal lantaran perusahaan sokongan antara PT. Krakatau Steel Tbk dan POSCO Korea tersebut kerap kali melakukan pencemaran dan kegaduhan, dan kali ini pencemaran yang sudah tiga hari berlangsung itu berupa taburan debu besi  (Antrasit Cooling Cool) yang menyebabkan sejumlah rumah masyarakat dan udara disekeliling  menjadi kotor akibat taburan debu besi yang berasal dari PT Posco.

Rombongan tokoh masyarakat yang  sejak pagi sudah berkumpul tersebut langsung mendatangi PT Posco dengan kendaraan mobil dan berusaha bertemu dengan Pimpinan perusahaan, namun dipintu masuk sudah dicegat keamanan dalam yang  berupaya mengahalau rombongan,sempat terjadi perang mulut  antara rombongan masyarakat dengan pihak keamanan dalam Posco, kendati akhirnya  rombongan masyarakat di terima oleh manager umum PT Posco, Alugoro.

Dari hasil pertemuan dengan pihak manajemen PT Posco yang diwakili oleh Alugoro, masyarakat mendesak penutupan sementara pabrik baja tersebut sampai dapat beroperasi secara normal dan tidak mencemari lingkungan sekitar, namun desakan masyarakat serta merta ditolak pihak manajemen perusahaan yang beralasan bahwa jika pabrik langsung ditutup maka kerugiannya tak terkira. “Keberadaan PT Posco ini dari awal berdiri sudah tidak ada manfaatnya bagi masyarakat sekitar, dan hari ini malah kami di cemari oleh debu besi yang bertaburan mengotori rumah dan kesehatan kami, lalu apa gunanya perusahaan ini berada diwilayah kami” Ujar Haji Alwani dengan nada geram.

Pernyataan senada dikemukakan oleh Bustomi, anggota DPRD kota Cilegon yang juga tinggal di Ciwandan, bahkan Bustomi menyoroti keberadaan perusahaan baja tersebut acapkali membuat masyarakat gusar, “Kami yang berada di sini ini membutuhkan kepastian, apakah perusahaan akan ditutup atau tidak!? itu saja, jangan kami diajak dialog untuk mengerti alasan perusahaan yang bukan urusan kami, diluar sana masyarakat  sudah menunggu  hasil pertemuan ini” kata Bustomi dengan nada kesal.

Sihabudin Sidik, tokoh masyarakat Ciwandan yang juga anggota DPRD kota Cilegon juga ikut menimpali dengan menyatakan jika masyarakat sudah di dholimi dengan pencemaran ini, “ingat saja bapak-bapak pimpinan perusahaan yang ada disini, jika masyarakat dan para ulama sudah di dholimi dengan cara begini, maka ALLAH SWT nanti yang akan membalasnya” ujarnya dengan menahan perasaan kesal.

Kalangan pengusaha pun tak kalah sengitnya dengan menyatakan jika hari ini perusahaan tidak mau menghentikan produksinya maka masyarakat sekitar yang akan turun ke jalan, “Jika perusahaan tidak mau tutup sementara, maka besok kami akan turunkan massa 20.000 masyarakat, dan ini tidak main-main!!” kata Haji Ato dengan lantang.

Karena pertemuan dengan pihak manajemen Posco yang diwakili oleh Alugoro tidak menghasilkan kata sepakat, rombongan masyarakat mendesak agar dipertemukan dengan Direktur utama PT Posco, tak lama berselang, akhirnya Komisaris PT Posco, Kim Dong Jun datang menemui dan melanjutkan pertemuan, namun lagi-lagi penjelasan dan keputusan yang diharapkan rombongan masyarakat yang mendesak penutupan PT Posco tidak dapat dikabulkan, pihak Posco beralasan jika perusahaan tidak dapat menutup secepat itu, paling cepat penghentian produksi dapat dilakukan pada bulan Maret. Pasalnya, perusahaan telah memproduksi baja dan tidak mungkin dapat dihentikan secara mendadak.

“Adapun mengenai pencemaran debu besi yang berasal dari perusahaan kami, hal itu diluar perkiraan kami. meski demikian kami akan bertanggung jawab dengan segala kerugian yang diderita masyarakat akibat pencemaran itu dan kami siap menurunkan tim medis jika ada masyarakat yang terganggu kesehatan akibat pencemaran ini, dan sebagai solusi untuk mengurangi pencemaran ini, kami akan pasang jaring (Net) atau bambu sebagai upaya meminimalisir pencemaran ini” ujar Kim dengan bahasa Korea yang diterjemahkan oleh staf nya.

Hingga akhir pertemuan, tidak ada kata sepakat yang dihasilkan, serta merta rombongan tokoh masyarakat tersebut meninggalkan ruang rapat dan Para tokoh masyarakat akan mempersiapkan ribuan massa yang akan diturunkan besok.(Zaki/BBO)