Ketentraman dan kedamaian adalah ciri Islam, untuk terwujudnya kedamaian langkah awal adalah menciptakan rasa aman di dalam diri dan lingkungan. Setelah itu sejahtera dan sentosa akan dapat diraih. Mengusung tema Meningkatkan hubungan keharmonisan antar warga, Masyarakat Warnasari Rt.04/04 (18/01/2014) mengadakan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H.
Dengan tujuan mempertebal iman dan menjadikan pribadi yang lebih baik. Acara tersebut turut di hadiri Lurah Warnasari, Tokoh Masyarakat Warnasari yang juga Ketua Komisi II Dprd Cilegon Muhammad Tahyar, Tokoh Masyarakat Cilegon Heldi Agustian, Alim Ulama dan tokoh masyarakat setempat.
Ceramah Agama di sampaikan oleh KH. Romli yang pada kesempatan itu mengajak Masyarakat Warnasari untuk menjaga hati dari sifat iri, dengki, dan hasud. “hati yang busuk akan membuat kita sengsara dunia akhirat,” tutur Ustad Romli. Ia pun menyampaikan setiap pribadi – pribadi sedapat mungkin mengikis penyakit hati agar terhindar dari murkanya Allah SWT.
“Hati harus bersih agar mendapatkan rahmat allah, baik Petani, Pedagang, Pengusaha, Pejabat, Pemimpin Daerah bahkan Presiden sekalipun,”sambungnya. “Hati yang busuk akan mendapatkan murka Allah, mulailah kita belajar untuk bersih, benar dan jujur sesuai dengan yang terkandung dengan sifat – sifat kenabian,” jelas Ustad Romli.
Muhammad Tahyar mengatakan, peran masjid untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan sangat penting. Ia mencontohkan dengan kita sering berjama’ah di masjid kita dapat bertegur sapa, saling mengenal satu sama lain sehingga terbentuk komunikasi yang baik antar warga.
“kata kuncinya di Masjid, masyarakat perlu mengembangkan sholat berjama’ah agar terjalin silahturahmi dan komunikasi,” tutur Tahyar. “Selain itu contoh kecilnya kalau ada tetangga yang sakit kita tengok, ada kematian kita bertakziah, ikut bergotong royong bila ada kegiatan, saya yakin dengan hal itu kerukunan dan keharmonisan dapat terwujud,” jelas Tahyar pada bidikbanten.com selepas acara.
Di kesempatan yang sama Heldi Agustian menuturkan, kita harus menjaga silahturahmi kepada siapa saja tanpa memandang pangkat, harta dan jabatan. Selain itu, ketika ada persoalan di tengah Masyarakat kita harus bahu membahu bersama menyelesaikannya. “kita tidak boleh sombong, karena bila kita angkuh dan sombong keharmonisan sulit terwujud,” Tutur Heldi.
(Dodi Ansyah/BBO)