Ustad Khairul Jaja Ketua Himpunan Santri Cilegon: Kembalikan Pencitraan Cilegon Sebagai Kota Santri

2119
IMG_2051
Ustad Khairul Jaja Ketua Himpunan Santri Cilegon
ukhuwah itu bukan dalam persamaan | tapi memahami dalam perbedaan
 
ukhuwah itu tidak hanya senang saat berjumpa | tapi juga mendoakan tanpa diketahuinya
 
ukhuwah itu berlaku baik sesuai Islam pada sesama | tanpa mempertimbangkan balasan perbuatan sesama
 
ukhuwah itu memuji kebaikan saudara | dan menahan lisan dari kejelekannya di belakang
 
ukhuwah itu merasa malu saat mendengar aibnya | bukan merasa senang karena kesalahannya
 
ukhuwah itu menuntut kita mengerti | bukan menuntut yang lain mengerti
 
ukhuwah itu memaafkan | bukan semangat membalas
 

Bidik-Profil, -Tingkatkan ukhuwah islamiyah, kembalikan Kota Cilegon sebagai Kota Santri, itulah program Ustad Khairul Jaja Ketua Himpunan Santri Kota Cilegon hingga 2017. Ustad muda yang juga pengajar di Madrasah AL-Jauharotunaqyyah Palas dan Pesantren Asshohaabah ini memiliki visi dan misi untuk menguatkan Ukhuwah Islamiyah di Kota Cilegon sebagai Kota Santri berbudaya religi Islam juga terampil di bidang Industri dan Wirausaha.

Ustad Jaja begitulah sapaanya. Dengan hadirnya organisasi Himpunan Santri Cilegon (HSC), Ustad Jaja berharap dapat menjadi wadah yang dapat mewujudkan kembali Cilegon Kota Santri,” saya kedepanya bersama dengan pengurus-pengurus HSC dan juga nasehat serta bimbingan dari Nahdlatul Ulama, Muhamadiyah, MUI, Pondok Pesantren. Untuk memperjuangkan kultur budaya Cilegon yang agamis dan kembali menguatkan kesantrian di Kota Cilegon ini dan menjadi suatu bentuk penyeimbang menghadapi pesatnya arus modernisasi dan industrialisasi di Kota Cilegon,” terangnya.

“Sekarang ini, kita berusaha memperbaharui kekuatan ukhuwah ini, karena ukhuwah memiliki pengaruh kuat dan aktif dalam proses mengembalikan kejayaan umat Islam,” katanya.

Dengan adanya HSC ini dapat menjadi penghubung antar santri-santri seKota Cilegon dari berbagai podok pesantren, meningkatkan hubungan silaturahmi.”Yang mendasari HSC dibentuk di Kota Cilegon adalah sebagai wadah bagi santri untuk saling silaturahmi, dan mengembalikan kesantrian yang sudah pudar itu di tengah-tengan Cilegon Kota metropolitan ini,”jelasnya.

Kota Santri yang selalu diucap Ulama-Ulama Cilegon terdahulu, sekarang telah pudar, dan untuk mengembalikannya merupakan suatu hal yang luar biasa. Ustad Jaja mengatakan HSC telah terhubung dengan 24 pesantren di Kota Cilegon, dan akan terus bertambah,”sekarang sudah 24 pesantren dan akan terus bertambah, karena program jangka pendek HSC adalah penelusuran seluruh pesantren di Kota Cilegon, dan tahun 2014 jika semua pesantren telah terealisasi organisasi HSC, diharapkan kedepan, Cilegon Kota Santri akan hidup kembali,”terangnya.

Ukhuwah adalah nikmat Allah, anugerah suci, dan pancaran cahaya Rabbani yang Allah persembahkan untuk hamba-hamba-Nya yang ikhlas dan pilihan. Allahlah yang menciptakannya (QS: Ali Imran: 103).Ukhuwah adalah pemberian Allah, yang tidak bisa dibeli dengan apa pun (QS: Al-Anfal: 63).

Menurut Ustad Jaja merupakan anak kelima dari delapan bersaudara ini, memiliki harapan besar untuk melihat Cilegon Kota Santri di permukaan. Muslim dan muslimah tidak lagi malu menggunakan pakaian muslim di tengah Kota, butik-butik dan toko pakaian lebih banyak menjual pakaian muslim ketimbang pakaian barat yang vulgar,” Cilegon Kota Santri itu harus muncul di permukaan, walaupun di Cilegon ini masyarakatnya sangat majemuk dan multi etnik bahkan dari luar negeri Korea, tetapi gerak-gerik budaya luar harus dibatasi, dan tidak boleh berbenturan dengan budaya Kota Cilegon yang agamis, saya secara pribadi sebagai seorang muslim sangat bercita-cita melihat pemandangan, Cilegon Kota Santri itu ada di permukaan, setiap orang jangan lagi malu berbusana muslim, butik muslim lebih dominan ketimbang toko pakaian budaya luar. Hal seperti itu untuk mencerminkan Cilegon Kota Santri,” ungkapnya.

Ada banyak ilmu-ilmu yang didapat dari sekolah-sekolah Islam seperti madrasah, pondok pesantren, TKA,TPQ dan sebagainya, “ ilmu yang didapat sebagai santri itu jauh lebih banyak ketimbang sekolah pada umumnya, para santri akan mendapat pemahaman tentang Islam jauh lebih dalam, bukan hanya ilmu duniawi, bahkan para santri dapat menjadi pengusaha muslim yang handal, dan dapat bekerja di manapun, para santri akan dekat dengan Allah.SWT dan juga dapat mengejar dunia tanpa mengesampingkan urusan akhirat, itu jauh lebih baik,”ungkap Ustad.

Selain nikmat dan pemberian, ukhuwah memiliki makna empati, lebih dari sekadar simpati. Rasulullah Saw bersabda: “Perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya dalam kelembutan dan kasih sayang, bagaikan satu tubuh. Jika ada bagian tubuh yang merasa sakit, maka seluruh bagian tubuh lainnya turut merasakannya.” (HR. Imam Muslim).

Dengan ukhuwah, sesama mukmin akan saling menopang dan menguatkan, menjadi satu umat yang kuat. Rasulullah Saw. Bersabda: “Mukmin satu sama lainnya bagaikan bangunan yang sebagiannya mengokohkan bagian lainnya.” (HR. Imam Bukhari).

(Ervan Yuhenda/Bidik Banten Online)