BAYU PANATAGAMA, S.Pd MM KEPALA BIDANG Pendidikan Nonformal Kota Cilegon

1897

IMG_1740

Bidik-Profl, – Bayu Panatagama S.Pd MM, selaku kepala bidang pendidikan Non formal Informal Kota Cilegon (PNFI), adalah seorang pekerja keras dan tegas di bidang pendidikan, dirinya merasa bahwa pendidikan adalah hak seluruh rakyat Indonesia.

Ketegasan Pak bayu, terlihat jika dirinya melihat staf atau bawahan nya yang bermain-main anggaran,”jika ada staf saya yang bermain anggaran dan tidak berkeja sesuai dengan koridornya, maka saya akan mengingatkan bahwa itu tidak baik, kalau perlu saya jewer,” ungkap Pak Bayu, dalam mengontrol anggaran.

Pak Bayu, memang sangat santun dan sopan, ketika dikunjungi oleh BidikBanten.Com, pak Bayu mempersilahkan dengan sangat sopan sekali. Di dalam ruangan yang sederhana, berjejer tumpukan dokumen diatas meja, sangat terlihat kesibukan beliau dan dengan ramahnya, Pak Bayu berbincang santai seputar pendidikan Non Formal yang ada di Kota Cilegon.

Dalam kesempatan tersebut Pak Bayu, yang sudah 3 tahun memimpin PNFI mengatakan bahwa banyak masyarakat yang belum tahu  apa itu Pendidikan Nonformal Informal, Pak Bayu menjelaskan bahwa PNFI adalah sebuah lembaga yang memberikan pelayanan kepada masyarakat,” masyrakat masih banyak yang belum tahu apa itu PNFI, dimana PNFI adalah lembaga yang memberikan pelayanan kepada masyarakat tentang non formal seperti BPKB,PAUD,Lembaga Kursus, PKBM, SKB dan pengembangan program paket A,B dan C, menurut saya masyarakat harus tahu hal seperti itu, untuk mendorong semangat mewujudkan dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan,” kata Pak Bayu.

Pak Bayu mengungkapkan untuk mengenalkan pendidikan nonformal dan informal, dirinya kerap kali turun langsung untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya pendidikan,”Kiat yang saya gunakan agar penyampaian cepat di pahami masyarakat dengan menggunakan “bahasa ibu” atau bahasa daerah setempat, dengan begitu penyuluhan cepat dimengerti masyarakat,”.

Manurut Pak Bayu, menjelaskan bahwa perbedaan mendasar pendidikan formal dan informal, dimana pendidikan informal adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dimana pemerintah memberikan regulasi kepada peningkatan mutu dan pembinaan.

“Tugas dan fungsi PNFI adalah menangani kegiatan – kegiatan seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Masyarakat Pusat Kegiatan Belajar Mayarakat (PKBM), Taman Buku Bacaan, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), hingga pendidikan kesetaraan dan keaksaraan,” jelas Pak bayu.

Selama memimpin PNFI, Pak Bayu kerap memiliki kendala-kendala, internal maupun eksternal,” kita masih memperjuangkan bagaimana pemangku kebijakan lebih memperhatikan pendidikan informal, agar adanya kesepadanan. Karena sejatinya objek peserta pendidikan informal adalah orang-orang yang terpinggirkan dan tidak merasakan pendidikan formal. Kendala eksternal diantaranya ekonomi, dan pemahaman masyarakat yang masih kurang terhadap arti pentingnya pendidikan,” ujarnya.

Pak Bayu menjelaskan dukungan pemerintah terlihat dari anggaran nya setiap tahun,”Tahun 2013 anggaran PNFI 3,5 milyar, 50 persen diserap untuk bantuan honor guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).Dari 800 an guru honer baru 419 guru honorer yang tercover.6 – 7 milyar per tahun agar seluruh guru honor Paud dapat tercover,” pungkasnya.

Selama kepemimpinannya Pak Bayu telah memberikan kontribusi yang besar, diantaranya  jumlah lembaga Paud kita di tahun 2013 bertambah 147 yang mana sebelumnya hanya 35 artinya persentasenya lebih  100 persen per tahun. Lembaga Kursus & Pelatihan (LPK) sebanyak 145, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) 17, Taman Buku Bacaan (TBM) 32. Pada tahun 2012 Kota Cilegon mendapatkan Penghargaan tingkat Nasional oleh Menteri Pendidikan & Kebudayaan atas keberhasilan penyelenggaraan kursus dan pelatihan (LKP). Tahun 2013 kemarin kita mendapatkan peringkat bagus untuk PAUD dengan bunda Paud yang dinobatkan sebagai bunda Paud Nasional dan mendapat peringkat juara 1 propinsi, 4 kali juara satu jambore PNFI tingkat Propinsi. Tapi ini bukan keberhasilan oleh saya seorang, tapi ini adalah kerja tim.

Saya mempunyai konsep dalam memajukan PNFI yaitu mengekpansi TBM ke mall dan masjid, insyaallah di tahun 2014 akan di bangun rumah pintar di taman ex pasar baru MOU sudah di tandatangani tgl pelaksaannya saja. Saya juga berencana memasukan produk-produk hasil PKBM ke minimarket,”

“Pelayan Masyarakat, artinya harus bersentuhan dengan masyarakat,” ucapnya bahwa PNFI harus dekat dengan masyarakt dalam memberikan pelayanan yang maksimal.

Disamping itu ketika ditanya seputar keluarga dengan kondidi pekerjaannya yang pada, Pak Bayu mengatakan bahwa,”Keluarga awalnya sempat mengeluh, tapi pada akhirnya mengerti kondisi pekerjaan saya,” ungkapnya.

Selama 3 tahun memegang pimpinan PNFI, Bayu Panatagama mengusai betul tugas pokok dan fungsinya, dari pengalaman yang sudah dia lewati itu dirinya merasa bahwa pendidikan adalah hak masyarakat.

 

(Dodi.A/Erv/Sod/BBO)