Cilegon, – Masalah lingkungan hidup yang terus mengalami kerusakan mengundang keprihatinan organisasi peduli lingkungan. Karenanya, banyak masyarakat bersama organisasi yang bergerak di bidang lingkungan hidup siap membantu pemerintah mengatasi dampak kerusakannya.
Ini dapat dilihat dari Lembaga Pemerhati Lingkungan Hidup Nusantara Lestari Badar Jalali yang Berkedudukan di Kampung Ramanuju Baru RT 02 / 09 Cilegon Banten,
Sehu selaku sesepuh tokoh majlis ta’lim Badar Jalali mengatakan, kepada BidikBanten.Com (03/11/13), bahwa Badar Jalali turut peduli dan memikirkan persoalan lingkungan hidup,
“Badar jalali turut peduli, dan sangat menekankan perihal pelestarian lingkungan, karena masih kurangnya tata letak penghijauan sebagai filter di kota cilegon ini,” ujar Sehu di markas Badar Jalali.
Badar Jalali, mengharapkan kepada Pemerintah Kota Cilegon untuk memperbanyak tata hijau di kota Cilegon dan tidak berlebihanya pengusaha-pengusaha Industri yang mengeruk gunung secara bebas, sehingga dapat mengubah pondasi struktur tanah.
Sehu melanjutkan,“Kalau kita lihat wilayah merak hingga Ciwandan terjadi banyak garapan secara besar-besaran sehingga terjadi perubahan struktur, “ lanjut Sehu
“Kita mengenal Cilegon ini adalah Kota Industri tetapi harus ditunjang dengan lahan terbuka hijau sebagai filter karena itu penting dan pasokan air di Kota Cilegon ini juga masih sangat minim karena hanya mengandalkan satu waduk dan itu juga punya swasta dan pemerintah sendiri belum ada pengelolaan waduk yang dikelola secara baik oleh pemerintah sendiri itu belum ada, dan kita mengharapkan hal itu dan siap membantu, ” jelas Sehu.
Ditambahkan, “tidak banyak yang kami harapkan dari pemerintah Kota Cilegon itu saja, kota indsutri tetap harus maju tetapi harus ditunjang dengan lingkungan yang baik juga,” tambah Sehu.
Masalah lingkungan hidup merupakan bagian dari ketertiban dunia seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945, sehingga apa yang dilakukan Badar Jalali adalah sepatutnya untuk di contoh karena merupakan suatu wujud kepedulian terhadap sesama.
(Ervan Yuhenda/BBO)