Bidik – Cilegon
Pada 19 October 2011 yang lalu di lingkungan ketileng timur Rt 004/001 kelurahan ketileng Kota Cilegon telah terjadi tindak pidana pencabulan di bawah umur yang dilakukan seorang pelajar SD kepada anak dibawah umur, dengan jumlah korban lebih dari 2 orang, namun dari hari kjadian sampai detik ini pelaku tidak di proses secara hukum, padahal semua korban mengakui dia yang masih tetangga korban adalah pelakunya, bahkan pelaku sendiri mengaku dihadapan polisi juga orang tua korban dan orang tuanya bahwa dia pelakunya, namun hingga berita ini diturunkan pelaku masih bebas berkeliaran seakan dia manusia kebal hukum.
“Pada waktu kejadian itu sekitar jam 9 pagi, anak saya nangis dan menceritakan kemaluannya telah di gituin pake jari oleh pelaku yang masih tetangga korban, langsung kami laporan ke lurah dan diteruskan ke polres cilegon, namun dari tgl 19 october 2011 sampe sekarang sudah berapa bulan coba, masak belum di tangkap atau belum di proses hukum pelakunya,p adahal jelas-jelas dia sendiri mengakui perbuatannya saat dipertemukan dengan korban di kantor polisi, mana keadilan buat anak saya? keluh Eryati ibu kandung korban menuturkan pada wartawan bidik.
hal senada juga di katakan salah seorang tetangga korban yg tidak bersedia di muat namanya, “kami sebenarnya sudah sangat geram dengan perbuatan pelaku, karena korbannya bukan cuma giska tapi banyak yg lainnya, untuk apa ada polisi bila kami harus menghakimi dia, tapi apa hasil kerja polisi polres cilegon yang bisanya tiap bulan kirim surat pada ibu korban bahwa saksi belum cukup, tapi tidak pernah mencari saksi. bagaimana kami mau percaya pada polisi bila kerja polisi tidak jelas begini. korban hanya meminta keadilan melalui polisi, tapi sampai detik ini keadilan itu semakin samar dan nyaris hilang tertimbun sibuknya kerja polisi yang tidak pasti itu” imbuhnya
Eryati berharap dengan bantuan pemberitaan di media, semoga Polisi dapat tergerak hatinya tunuk memberi keadilan pada anaknya, “karena polisi juga manusia dan punya anak” imbuhnya. ( Fg )
Comments are closed.